Jokowi Buka Suara: Siapa Tuduh, Siapa Buktikan

- Rabu, 10 Desember 2025 | 10:00 WIB
Jokowi Buka Suara: Siapa Tuduh, Siapa Buktikan

Sudah empat tahun isu itu bergulir. Tudingan ijazah palsu yang mengikuti langkah Joko Widodo, bahkan setelah masa kepresidenannya usai. Selama ini, dia memilih diam. Tapi dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Kompas TV, Selasa (9/12/2025) lalu, Jokowi akhirnya blak-blakan.

Dia bicara terbuka. Menyebut ada agenda besar di balik semua ini.

“Yang kedua, saya dituduh ijazah saya palsu. Artinya, yang menuduh itu yang harus membuktikan,” ujarnya tegas.

“Dalam hukum acara, siapa yang menuduh itu yang harus membuktikan. Itu yang saya tunggu. Coba dibuktikannya seperti apa?”

Alasannya sederhana sekaligus prinsipil. Menurutnya, proses pembuktian seharusnya berlangsung di pengadilan. Di sanalah keadilan bisa terlihat jelas. Soal ijazah asli yang sudah dikeluarkan pihak kampus pun tak digubris, dia hanya bisa tersenyum.

“Karena yang membuat ijazah saya sudah menyampaikan asli, masih tidak dipercaya, gimana?” katanya sambil tersenyum.

Bagi Jokowi, ini bukan lagi sekadar soal selembar kertas. Dia melihat ada operasi politik yang berjalan. Sebuah upaya sistematis yang sengaja dibuat agar isu ini tak kunjung padam, bertahun-tahun lamanya. Tujuannya? Menurut dia, jelas: menjatuhkan reputasi.

“Meskipun saya enggak merasa punya reputasi apa-apa,” selorohnya lagi, tetap dengan senyuman khas.

Lalu, kenapa reputasinya harus diturunkan? Jokowi menduga kuat ada kepentingan politik besar di baliknya. “Kenapa sih kita harus mengolok-olok, menjelek-jelekkan, merendahkan, menghina, menuduh-nuduh? Semua dilakukan untuk apa? Kalau hanya untuk main-main kan mesti ada kepentingan politiknya di situ,” paparnya.

Dan dia yakin, ada ‘orang besar’ yang menggerakkan semua ini. Siapa? Jokowi memilih tak menyebut nama. “Ya, saya kira gampang ditebak lah. Tapi (saya) tidak tidak berusaha sampaikan,” jawabnya singkat. Yang dia sesali, energi bangsa terbuang untuk hal yang dia anggap ringan, sementara tantangan zaman seperti artificial intelligence dan robot humanoid menuntut konsentrasi penuh.

Tolak Mentah-mentah Opsi Mediasi

Dalam wawancara yang sama, Jokowi juga menutup rapat pintu mediasi. Kasus yang kini sudah menjerat Roy Suryo dan kawan-kawan sebagai tersangka itu, lebih baik diselesaikan di meja hijau. Titik.


Halaman:

Komentar