MURIANETWORK.COM
Malam itu di Hotel Sultan, Jakarta, suasana terasa padat dan penuh perhitungan. Rapat Pleno PBNU baru saja usai, dan keputusan penting telah diambil. KH Zulfa Mustofa resmi ditetapkan sebagai Penjabat Ketua Umum PBNU. Di hadapan para hadirin, ia mengakui beban yang kini dipikulnya tidaklah ringan. Dua tugas besar langsung menanti.
Pertama, soal normalisasi roda organisasi. Kedua, persiapan untuk menghantarkan Muktamar NU ke-35 di tahun 2026. Dua pekerjaan rumah yang saling berkait, dan harus segera ditangani.
“Bahwa tugas saya sangat berat. Pertama, melakukan normalisasi roda organisasi, dan kedua, menghantarkan Muktamar ke-35,” ujar Zulfa, tegas.
Ia punya kesadaran penuh. Dinamika internal yang sempat memanas belakangan ini, menurutnya, telah meninggalkan jejak kesedihan dan rasa tak pasti di kalangan warga NU. Nah, di titik inilah ia mengajak semua pihak untuk berhenti sejenak. Bersatu kembali. “Saya tidak ingin menjadi bagian dari konflik masa lalu,” katanya. “Saya ingin menjadi solusi bagi jam’iyyah ini demi masa depan.”
Artikel Terkait
AJI Tolak Anugerah Dewan Pers 2025, Sebut Prosesnya Gelap dan Mengkhianati Konstituen
Maret 2026, Akses Medsos Anak Bakal Dibatasi Berdasarkan Usia
Mimpi di Ibu Kota Padam dalam Kobaran Api di Kemayoran
Sutradara Game of Thrones Garap Film Epik Sang Pedang Allah