Acara peringatan HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan Kemendagri di Gedung Sasana Bhakti Praja, Selasa lalu, diwarnai pesan penting dari Tri Tito Karnavian. Ia menekankan satu hal: kualitas manusia Indonesia berawal dari rumah. Fondasi keluarga yang harmonis, menurutnya, adalah modal utama bagi para anggota DWP sebelum mereka berkontribusi lebih luas di masyarakat. Baik itu sebagai istri ASN, seorang ibu, atau perempuan yang aktif berkarier.
“Kalau ingin membangun lebih luas, harusnya kita bisa dulu membangun yang lebih kecil,” ujarnya.
“Komponen bangsa ini yang terkecil adalah rumah tangga.”
Pernyataan itu disampaikannya di hadapan para undangan. Tri lantas merinci peran-peran tersebut. Sebagai pendamping suami, misalnya, peran istri tidak cuma soal urusan domestik. Mereka juga bisa jadi mitra diskusi yang kritis, termasuk membahas isu-isu sosial aktual seperti bencana yang baru-baru ini melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Itu kan bisa berdiskusi kenapa ini terjadi,” katanya.
“Bagaimana dampaknya di tempat kita sendiri yang belum terkena. Karena ternyata dampak ini juga bisa terkena di tempat kita sendiri, kalau kita tidak menjaga lingkungan. Caranya? Ya mulai dari hal-hal kecil dulu.”
Nah, sebagai ibu, perannya justru lebih strategis lagi. Tri menyebut soal mempersiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. Di sini, ia punya pandangan menarik. Pendidikan formal memang perlu, tapi pendidikan karakter jauh lebih menentukan. Apalagi di tengah dunia yang berubah cepat ini.
Orang tua, sambungnya, jangan memaksakan standar keberhasilan jadul kepada anak. Peluang sukses sekarang jauh lebih beragam dan kreatif.
Artikel Terkait
Bupati Lampung Tengah Ditangkap KPK Usai OTT di Jakarta
Free Palestine: Seruan Tak Terduga Siswa AS di Tengah Wawancara Libur Salju
Kisah Sumarni dan Kios Buku yang Bertahan di Titik Nol Yogyakarta
Tragedi di Lapangan Upacara: Mobil Bansos Tabrak Barisan Siswa SDN Kalibaru