Siang itu, Selasa (9/12), asap tebal tiba-tiba membubung dari gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat. Perusahaan penyedia layanan drone terbesar dunia itu luluh lantak dilalap si jago merah. Dalam insiden tragis ini, 22 karyawan meregang nyawa.
Perusahaan pun akhirnya angkat bicara. Lewat pernyataan yang dikutip Reuters, Terra Drone Co menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat sekitar dan para pelanggan. Mereka juga tengah mendalami dampak dari musibah kebakaran tersebut.
Menurut sejumlah saksi, api diduga berasal dari ledakan baterai drone yang ada di lantai satu. Nahas, peristiwa itu terjadi tepat di jam istirahat. Memang sebagian karyawan keluar gedung, tapi tak sedikit pula yang memilih tetap di dalam untuk sekadar bersantai.
Upaya pertama memadamkan api dengan alat pemadam ringan (APAR) gagal total. Api dengan cepat menjalar dan membesar, menjebak banyak orang di dalam ruangan. Diduga, korban tewas bukan karena terbakar, melainkan akibat kehabisan oksigen.
“Ada 22 orang meninggal dunia. 15 wanita dan 7 orang laki-laki. Seluruhnya adalah karyawan Terra Drone,”
Artikel Terkait
Bupati Aceh Selatan Disanksi Nonaktif Tiga Bulan Usai Umrah Saat Tanggap Darurat
Tri Tito Karnavian: Fondasi Indonesia Emas Dimulai dari Keluarga
Muhammadiyah Galang Infak Jumat untuk Korban Bencana di Sumatera
Zulfa Mustofa Buka Jalur Dialog, Rapat Gabungan PBNU Akan Tentukan Nasib Muktamar