Layanan bernuansa humanis juga kerap diberikan. Misalnya, menyambut ibu hamil yang punya harapan anaknya kelak jadi petugas Damkar. Atau membantu memotong rambut warga berkebutuhan khusus yang hanya percaya pada tim mereka. Meski kadang, permintaannya di luar kewenangan seperti kerusakan motor semangat untuk membantu tetap diutamakan.
Soal kecepatan, standarnya ketat. Waktu respons untuk evakuasi disamakan dengan penanganan kebakaran: 6,5 menit. Begitu laporan masuk, tim terdekat langsung dikerahkan, bahkan pakai sepeda motor biar cepat sampai. Call center 112 dari Pemkot juga terbukti mempermudah warga melapor.
Ke depan, di tahun 2026, fokusnya adalah meningkatkan kesiapan personel. Pelatihan berkelanjutan dan survei wilayah rutin akan digelar agar setiap petugas paham betul SOP dan medan. Tujuannya satu: mempertahankan standar respons yang cepat itu.
Di sisi lain, peran masyarakat juga digenjot. Selain selalu mengingatkan untuk menghubungi 112, DPKP berencana mengadakan pelatihan evakuasi mini di tingkat wilayah.
Jadi, selain sigap, mereka juga ingin gotong royong dengan warga. Sebuah langkah cerdas untuk kota sebesar Surabaya.
Artikel Terkait
Tangis dan Pingsan Menyambut Peti Jenazah Korban Kebakaran Gedung Terra Drone
Tumpang Tindih Izin dan Lahan Gundul di Balik Banjir Aceh
Gus Yahya Tegaskan Tak Hadiri Rapat Pleno yang Didesak Kubu Oposisi
Kebakaran Terra Drone Tewaskan 22 Orang, Polisi Buka Posko untuk Keluarga Korban