MURIANETWORK.COM – Ayu Puspita, pemilik sebuah wedding organizer, akhirnya diamankan polisi. Bukan sendirian, empat orang lain yang disebut-sebut sebagai manajer dan karyawannya turut dibawa untuk dimintai keterangan. Penangkapan ini terkait laporan penggelapan uang klien yang berdatangan sejak awal Desember lalu di Jakarta Timur.
Sebenarnya, bisnis yang dijalankan Ayu terlihat normal. WO-nya menawarkan jasa lengkap, mulai dari merencanakan, mengoordinasi vendor, sampai memastikan hari bahagia klien berjalan mulus. Tapi rupanya, di balik itu ada permainan uang yang tidak benar.
Semua berawal dari sebuah video yang diunggah seorang klien. Dalam rekaman itu, terlihat pesta pernikahan yang sunyi dari hidangan, padahal sang klien sudah membayar lunas. Video itu viral. Dan seperti membuka kotak pandora, satu per satu korban lain pun muncul. Mereka marah, lalu bergerombol mendatangi rumah Ayu di kawasan Kayu Putih, Jakarta Timur.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Erick Frendriz, membenarkan hal ini. Menurutnya, para korban sudah membayar, namun janji di hari-H tak kunjung datang.
Soal jumlah kerugian dan korban, polisi masih menghitung. “Kerugian masih dihitung, karena banyak korban-korban baru,” lanjutnya. Saat ditekan para korban di rumahnya, Ayu Puspita mengaku tak punya simpanan. Saldo rekeningnya cuma tersisa Rp463 ribu jumlah yang sangat timpang dibanding uang klien yang hilang.
Menariknya, tetangga sekitarnya pun terkejut. Azli, Ketua RT setempat, mengaku Ayu dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Warga tak banyak tahu soal bisnis WO-nya. Bahkan KTP-nya belum diserahkan untuk data warga.
Artikel Terkait
Gempa 7,5 Magnitudo Guncang Jepang, Kenangan 2011 Kembali Menghantui
ITS Bekali Guru dengan Alat Terapi Motorik untuk Siswa Cerebral Palsy
Menggali Lubang Biopori sebagai Jawaban atas Peringatan Al-Mulk
Konten Kreator Galang Rp 10 Miliar untuk Banjir, Dituding Sok Paling Bekerja oleh Anggota DPR