Bencana Sumatera: Sorotan dan Desakan Mundur Menteri di Tengah Isu Reshuffle

- Selasa, 09 Desember 2025 | 09:20 WIB
Bencana Sumatera: Sorotan dan Desakan Mundur Menteri di Tengah Isu Reshuffle

Mirip dengan posisi Menko Polkam saat demo rusuh dulu yang dianggap paling bertanggung jawab dan akhirnya dicopot Kepala BNPB kini berada di posisi yang sama. Dia dianggap gagal menangani bencana. Pernyataannya di awal, bahwa bencana ini "hanya mencekam di medsos", benar-benar memperburuk citra pemerintah. Akibatnya, sekarang ini suara publik yang mendukung pencopotannya kian keras. Apapun alasannya.

Tekanan juga datang dari parlemen.

Anggotanya DPR tak cuma menuntut pertanggungjawaban, tapi juga meragukan kapasitasnya memahami persoalan kehutanan. Mantan Bareskrim Susno Duadji bahkan menyindir. Bagaimana mungkin seorang menteri di depan publik mengatakan akan "minta izin Presiden" dulu sebelum menindak perusahaan terkait? Alih-alih mengambil alih, dia malah melempar bola panas ke Presiden. Spekulasi pun bermunculan. Disengaja atau tidak, ya, hanya dia yang tahu.

Sebenarnya, ini bisa jadi momen strategis bagi Presiden Prabowo. Dengan mencopot Raja Juli Antoni, dia bisa mengurangi dominasi politik Jokowi dalam kabinetnya. Kalau kasusnya cuma main domino dengan mantan pembalak hutan, mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi kalau menyangkut bencana sebesar ini? Maafnya jadi susah. Ingat, Budi Arie Setiadi saja bisa dengan mudah diganti di reshuffle sebelumnya. Untuk Raja Juli, alasannya bahkan lebih sempurna. Dan sang menteri sendiri, konon, sudah pasrah pada takdir.

Memang, dalam situasi normal, kemampuan seseorang sering tersembunyi. Tapi dalam krisis, karakter asli dan kapasitasnya langsung ketahuan. Peristiwa besar selalu melahirkan orang-orang besar. Sebaliknya, orang kecil takkan sanggup menghadapinya. Bagi seorang Presiden seperti Prabowo, dua momen krisis ini demo rusuh dan bencana Sumatera adalah ujian nyata untuk menilai anak buahnya. Pasti di kepalanya sudah ada daftar: siapa yang bertahan, dan siapa yang harus berhenti.

Oh ya, jangan lupakan Menteri Perumahan dan Menteri PU. Dalam bencana yang merusak infrastruktur parah ini, kinerja mereka sangat dibutuhkan untuk pemulihan. Sayangnya, sejauh ini rencana konkret mereka untuk membangun kembali jalan, jembatan, dan rumah warga yang hancur belum begitu kelihatan. Relokasi warga ke tempat yang lebih aman adalah solusi logis. Tapi, butuh waktu berapa lama? Itu pun kalau perencanaannya sudah matang.

Kita semua berharap pemulihan berjalan cepat dan musibah ini segera berlalu.

(")


Halaman:

Komentar