Warga Jorong Gantiang, Nagari Singgalang, dibuat geger. Sungai di wilayah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat itu, tiba-tiba saja berhenti mengalir ke hilir. Padahal, kalau dilihat dari hulu, airnya justru terlihat cukup deras. Fenomena aneh ini langsung ramai dibicarakan, terutama di media sosial. Apalagi, kejadiannya muncul setelah serangkaian bencana hidrometeorologi menghantam Sumbar.
Menurut sejumlah saksi, air sungai itu seolah lenyap ditelan bumi. Alirannya terputus begitu saja, kemudian masuk ke dalam tanah. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?
Dian Hadiyansyah, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) untuk Sumatera Barat, mencoba memberi penjelasan. Saat dihubungi via telepon Senin lalu, ia menyebut ada dua kemungkinan utama.
"Pertama, ini berkaitan dengan morfologi batuan karst atau batu kapur. Daerah seperti itu punya sistem sungai bawah tanah. Jadi, air yang masuk ke 'inlet' atau lubang di permukaan akan diteruskan melalui rongga-rongga yang saling terhubung. Nantinya, air itu akan muncul lagi di tempat lain sebagai mata air," jelas Dian.
Kemungkinan kedua? Air masuk ke dalam sistem rekahan, bisa berupa zona patahan atau sesar. Tapi untuk memastikannya, kata Dian, harus ada peninjauan langsung ke lapangan. Ia sendiri mengaku belum sempat ke lokasi kejadian.
"Berdasarkan pengetahuan teoretis yang pernah saya pelajari, fenomena itu terjadi karena dua kemungkinan itu," ungkapnya.
Artikel Terkait
BMKG Pastikan Indonesia Aman dari Tsunami Usai Gempa 7,3 Magnitudo Guncang Jepang
Gempa 7,6 Magnitudo Guncang Aomori, Peringatan Tsunami Diberlakukan
BMKG Waspadakan Hujan Ekstrem hingga Awal Januari, Jawa Jadi Sorotan
Menteri Lingkungan Hidup Usul Kayu Gelondongan Banjir Dimanfaatkan, Sinyalir Limbah Tambang