Minggu malam (7/12) di Aceh Besar, suasana di Posko Terpadu Penanganan Bencana Alam terasa berbeda. Presiden Prabowo Subianto baru saja tiba, tepat pukul 19.15 WIB. Ia turun dari kendaraan dengan mengenakan setelan safari warna krem, langsung menyambangi sebuah ruangan kecil berukuran sekitar 4x8 meter di dalam kompleks Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda. Di sanalah, tak lama kemudian, ia memimpin rapat terbatas.
Rapat ini digelar setelah seharian Presiden meninjau langsung kondisi di lapangan. Ia melihat pembangunan Jembatan Bailey di atas Sungai Teupin dan juga menyambangi posko pengungsian warga korban bencana. Rupanya, dari kunjungan itulah muncul urgensi untuk segera mengoordinasikan langkah-langkah selanjutnya.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, yang hadir dalam ratas, menjelaskan maksud kedatangan Presiden beserta sejumlah menterinya. “Dan malam ini, Bapak Presiden ingin langsung memimpin rapat koordinasi bersama dengan seluruh jajaran,” ujarnya.
“Menteri-menteri terkait sebagian besar hadir untuk kita akan sekali lagi meng-update final dan memutuskan langkah-langkah percepatan ke depan,” tambah Prasetyo di lokasi.
Artikel Terkait
Fitrah Nusantara dan Bom Waktu Dana Alkes yang Mengguncang Partai Reformis
8 Desember: Dari Astraea di Langit hingga Tragedi di Pintu Dakota
Ketika Berita Bencana Menjadi Cermin Luka yang Masih Perih
Presiden Suriah Balas Tuduhan Teroris dengan Sorotan Gaza dan Rezim Assad