Sebuah video yang beredar di Instagram Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menyentuh banyak hati. Dalam video itu, seorang warga Aceh Tamiang menceritakan pahitnya hidup di tengah banjir yang melanda. Mereka terpaksa bertahan dengan satu sendok nasi per orang setiap harinya. Sungguh memilukan.
Banjir datang begitu cepat, tepat saat waktu Maghrib tiba. Wahyu Putra Pratama, sang ayah dalam video, tak punya pilihan selain membawa anak-anaknya lari ke lantai dua rumah. Ruangan itu kemudian menjadi tempat berteduh bagi puluhan orang.
“Jadi kami kumpul di sana, semua kumpul di situ, apa pun yang terjadi semua di situ,”
kata Wahyu, suaranya terdengar lirih.
Airnya tinggi sekali, sampai menyentuh atap rumah. Tak heran banyak bangunan yang hancur dan hanyut begitu saja. Bayangkan, mereka terperangkap di lantai dua selama lima hari penuh. Logistik nyaris tak ada.
Di tengah keputusasaan, Wahyu dan beberapa pria dewasa nekat mencari makan. Mereka berenang melawan arus deras, mempertaruhkan nyawa. Tujuannya cuma satu: menemukan sesuatu yang bisa dimakan, sekalipun hanya buah kelapa atau pisang.
Artikel Terkait
Prabowo Beri Tenggat Dua Pekan, Perbaikan Jembatan Rusak di Aceh Dipercepat
Prabowo Turun Langsung, Janji Listrik Aceh Kembali Malam Ini
Stella Christie Soroti Insentif dan Bukti Ilmiah dalam Pendidikan Indonesia
Kisah di Tenda Pengungsian: Prabowo dan Isak Tangis Warga Korban Banjir Aceh