Gastronomi dan Lontar: ITS Pacu Desa Wisata Gunungsari dengan Buku Kuliner dan Inovasi Kriya

- Minggu, 07 Desember 2025 | 08:54 WIB
Gastronomi dan Lontar: ITS Pacu Desa Wisata Gunungsari dengan Buku Kuliner dan Inovasi Kriya

Sementara dari sisi literasi budaya, Dr. Ghis Nggar Dwiadmojo dari UNY memberikan pencerahan. Ia memandu diskusi reflektif tentang bagaimana menyelipkan nilai budaya pada suvenir berbahan lontar.

"Desa Gunungsari ini sangat aktif. Mereka sudah memanfaatkan daun lontar dengan mengombinasikan manuskrip Jawa sebagai bagian dari atraksi wisata," ujarnya.

Pelatihan itu juga dimeriahkan dengan peluncuran resmi Buku Gastronomi. Khairun Nisa, sang ketua tim, tampak bersemangat.

"Buku ini kami harap bisa jadi referensi andalan untuk mengembangkan wisata gastronomi di sini," ungkapnya.

Ia menegaskan, semua kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen kampus untuk mendukung desa wisata. Caranya ya melalui transfer ilmu dan pendampingan yang berbasis keilmuan.

"Harapan kami, masyarakat bisa mengembangkan produk yang lebih kreatif lagi, kompetitif, dan berkelanjutan. Ujung-ujungnya, perekonomian desa pun ikut terdongkrak," tambah Khairun.

Respon peserta sangat positif. Mereka berharap ada kelanjutan dan kegiatan serupa di masa depan, agar kreativitas dan keterampilan bisa terus berkembang. Secara lebih luas, program Abmas ITS ini sejalan dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Misalnya, mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan permukiman berkelanjutan, mendorong produksi yang bertanggung jawab, dan tentu saja, memperkuat kemitraan.


Halaman:

Komentar