Sabtu (6/12) pagi, suasana di Arjasari, Kabupaten Bandung, berubah jadi mencekam. Tanah dari lereng bukit tiba-tiba bergerak, menimbun beberapa rumah warga di bawahnya. Akibatnya, tiga orang dilaporkan hilang dan kini menjadi fokus utama pencarian.
Tim SAR gabungan, dibantu relawan, langsung bergerak. Mereka menyisir area yang rusak parah itu, berharap menemukan tanda-tanda kehidupan. Namun, upaya mereka tidak mudah. Cuaca di lokasi benar-benar tidak bersahabat, berubah-ubah antara gerimis dan hujan deras. Yang lebih mengkhawatirkan, kondisi tanah di sekitar lokasi longsor masih sangat labil. Risiko longsor susulan mengintai setiap saat, memaksa tim untuk bekerja dengan penuh kehati-hatian.
Merespons kejadian ini, Pemerintah Kabupaten Bandung tak tinggal diam. Status siaga bencana langsung ditetapkan. Warga yang tinggal di kawasan rawan pun diimbau untuk waspada dan siap jika harus dievakuasi.
“Kami terus memantau dan mengkoordinir pencarian,” kata seorang perwakilan pemerintah setempat.
Hingga malam tiba, sorot lampu masih menerangi lokasi kejadian. Tim gabungan tetap fokus pada dua hal: evakuasi dan pencarian ketiga korban yang belum ditemukan. Di sisi lain, bantuan logistik seperti makanan, selimut, dan tenda mulai berdatangan. Bantuan darurat itu disalurkan ke titik-titik pengungsian yang telah disiapkan untuk menampung warga yang rumahnya rusak atau terdampak.
Artikel Terkait
Korban Tewas Banjir-Longsor Sumatera Tembus 914 Jiwa, Akses Terputus Jadi Tantangan Terberat
Kapal Imigran Karam di Perairan Yunani, 18 Tewas
Bima Arya: Tak Sanggup Itu Boleh, Tapi Jangan Tinggalkan Daerah Bencana
Gurita Tambang Ilegal di Banten Dibabat, Kerugian Negara Tembus Rp18 Miliar