Banjir Sumatera: Korban Jiwa Tembus 883, Pencarian 520 Orang Hilang Terus Berlangsung
Angkanya terus merangkak naik, dan setiap update membawa kabar yang semakin suram. Hingga Sabtu pagi (6/12/25), bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih terus memakan korban. Situasinya benar-benar memilukan.
Data terbaru dari Geoportal BNPB mencatat korban meninggal telah mencapai 883 jiwa. Yang membuat hati semakin sesak, 520 orang lainnya masih tercatat hilang sejak bencana pertama kali melanda pada Rabu, 26 November lalu. Pencarian terhadap mereka tak henti-hentinya dilakukan, meski medan yang rusak parah menyulitkan tim.
Dampaknya sungguh luas. Selain korban jiwa yang begitu besar, lebih dari 4.200 orang menderita luka-luka. Tapi kerusakannya tidak berhenti di situ. Permukiman warga hancur berantakan, infrastruktur publik pun lumpuh total.
BNPB melaporkan, sedikitnya 121.500 rumah di 51 kabupaten rusak diterjang air dan tanah. Bayangkan saja, ratusan ribu keluarga tiba-tiba kehilangan tempat tinggal. Mereka terpaksa mengungsi, berdesakan di tenda-tenda darurat dengan masa depan yang tak pasti.
Fasilitas umum juga tak luput dari amukan bencana. Sekitar 1.100 bangunan publik rusak. Rinciannya mencengangkan: 270 fasilitas kesehatan, 338 rumah ibadah, dan 221 gedung perkantoran hancur atau rusak berat. Akses transportasi pun terputus karena 405 jembatan ambrol atau tidak bisa dilalui.
Di sisi lain, masa depan pendidikan anak-anak di wilayah bencana ikut terancam. Proses belajar mengajar praktis terhenti. Sebanyak 509 fasilitas pendidikan, dari SD hingga SMA, dilaporkan rusak parah. Sekolah-sekolah itu kini hanya menyisakan puing dan kenangan.
Artikel Terkait
Asisten Virtual UGM Salah Jawab, Sebut Jokowi Tak Lulus dari Kampusnya
Tiga Menteri Dikritik Usai Bencana Sumatra, Mundur dengan Elegan Hanya Imaji?
Tiga Raksasa Industri Dihentikan, Pemerintah Ambil Sikap Tegas Atas Banjir Sumatra Utara
Serangan Drone Rusia Rusak Perisai Pelindung Chernobyl