Deforestasi dan Duka yang Mengalir: Saat Alam Menagih Janji Kepemimpinan

- Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:25 WIB
Deforestasi dan Duka yang Mengalir: Saat Alam Menagih Janji Kepemimpinan

Nah, deforestasi inilah yang dipastikan sebagai salah satu pemicu ‘kiamat’ kecil. Kerusakan besar seringkali dimulai dari ulah manusia sendiri. Secara ilmiah, deforestasi adalah penghilangan tutupan hutan secara permanen, disengaja atau tidak, untuk dialihfungsikan. Jadi lahannya berubah jadi perkebunan sawit, area peternakan, lokasi tambang, atau proyek infrastruktur. Pohon-pohon di hutan dan lereng bukit pun hilang. Imbasnya, ekosistem rusak.

Tak cuma itu. Deforestasi juga ancaman serius bagi keanekaragaman hayati dan iklim global. Gas rumah kaca meningkat, bahan bakunya banyak yang diambil dari eksploitasi tanah dan hutan. Erosi terjadi, masyarakat adat terusik. Pertanyaannya, mengapa negara seolah anomali? Padahal jelas-jelas negara wajib menjaga kelestarian alam, beserta lingkungan budaya dan adat kelompok manusianya.

Memang, Tuhan menciptakan segala isi bumi ini untuk diolah dan didayagunakan oleh manusia ciptaan-Nya yang paling mulia. Manusia dilengkapi akal untuk memanfaatkannya sesuai kebutuhan, dengan prinsip keseimbangan. Bukan untuk berlaku serakah dan semena-mena terhadap sesama. Karena dalam akal itu juga tertanam ‘software’ nurani, yang seharusnya bisa membedakan mana tindakan yang aman dan baik, mana yang buruk serta membawa nestapa bagi banyak orang.

Deforestasi, pada hakikatnya, adalah implementasi dari ketidakseimbangan itu. Ini soal akal yang dikalahkan oleh kerakasan dan ‘perut’ yang sempit. Perilaku yang membahayakan dunia dan seluruh isinya.

Maka, ketika batas antara moral dan mentalitas manusia sudah benar-benar retak, akhirnya Sang Zat yang Maha Distingsi yang memiliki kekuatan absolut akan bertindak. Tuhan, Allah Yang Maha Pencipta, Kuat, Adil, Bijaksana, dan Maha Pemutus, berfirman dalam takdir-Nya:

“AKU kiamatkan ciptaan-Ku, karena nyata makhluk berpikir ciptaan-KU sudah tidak sanggup lagi mengelolanya sesuai peruntukan.”


Halaman:

Komentar