KPK belum selesai. Lembaga antirasuah itu bakal memanggil kembali mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, bersama Fuad Hasan Masyhur, pemilik biro perjalanan Maktour. Keduanya akan diperiksa ulang sebagai saksi untuk mengupas tuntas kasus dugaan korupsi kuota haji di Kemenag.
Menurut Asep Guntur Rahayu, Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, jadwal pemanggilan baru akan ditetapkan setelah tim penyidiknya pulang dari Arab Saudi.
"Tentu [mereka akan dipanggil lagi]," ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (5/12). "Begitu tim kami pulang dari Arab Saudi, ada beberapa hal yang perlu dikonfirmasi ulang kepada ketua asosiasi dan pihak lain. Pemanggilan akan segera kami lakukan."
Tim penyidik yang masih berada di Saudi saat ini punya misi spesifik: memastikan kebenaran fasilitas yang diterima jemaah.
"Kami ingin membuktikan, apakah fasilitas yang ada di sana benar-benar tersedia," jelas Asep. "Pemahaman kami, ketika sebuah negara memberikan kuota, seharusnya fasilitasnya sudah siap."
Di sisi lain, Asep menyinggung soal langkah pencegahan ke luar negeri yang telah dijatuhkan pada Gus Yaqut dan Fuad. Kebijakan itu, katanya, semata untuk memudahkan penyidik.
"Keterangan mereka sangat kami perlukan, dan jumlahnya tidak sedikit," tuturnya. "Dengan menahan mereka di dalam negeri, kami lebih mudah memintanya hadir kapan pun keterangan dibutuhkan."
Sebelumnya, Gus Yaqut sudah pernah merasakan ruang pemeriksaan KPK selama sekitar tujuh jam pada Senin (1/9). Usai keluar, ia mengaku penyidik memperdalam keterangan yang telah diberikannya di tahap awal.
"Ya, ada pendalaman," kata Gus Yaqut kepada awak media. Ia enggan merinci, hanya menyebut ada sekitar 18 pertanyaan yang harus dijawabnya.
Dari pihak KPK, fokus pemeriksaan saat itu adalah kronologi pembagian kuota haji tambahan. Tak hanya itu, mereka juga menelusuri kemungkinan ada aliran dana yang melatarbelakangi pembagian tersebut.
Sementara Fuad Hasan sudah lebih dulu diperiksa pada Kamis (28/8), sekitar 6,5 jam. Ia mengaku ditanya soal kuota tambahan dari Arab Saudi.
Fuad juga membantah keras kabar yang menyebutnya ikut dalam rombongan Presiden Joko Widodo untuk meminta kuota tambahan.
Artikel Terkait
Prabowo Tegaskan: Penegakan Hukum Tak Pandang Bulu, Bisa Sentuh Kawan Sendiri
Prabowo di HUT Golkar: Rakyat Sudah Tahu, Mana yang Kerja, Mana yang Cuma Omon-omon
Bahlil Tegaskan Golkar Tetap di Koalisi Prabowo, Siap Dukung hingga 2029
Komisi V Siap Usut Dugaan Negara dalam Negara di Bandara Morowali