Bagi mahasiswa UGM asal Aceh, Sumut, dan Sumbar yang keluarganya terdampak banjir dan longsor, ada kabar baik. Universitas Gadjah Mada membuka peluang pemberian keringanan UKT. Langkah ini diambil agar studi mereka tak terganggu, apalagi ujian akhir semester tinggal hitungan hari.
“Kemungkinan untuk itu ada,” ujar Sekretaris UGM, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, Kamis lalu. Menurutnya, yang paling penting sekarang adalah aksi cepat. “Mahasiswa-mahasiswa kita harus tetap bisa menjalankan studinya. Minggu depan sudah masuk masa UAS.”
Ia mengakui, saat ini kampus masih mendata jumlah mahasiswa yang terdampak. Data dari berbagai fakultas mulai berdatangan.
“Ini yang sekarang kita kumpulkan,” beber Andi Sandi. “Nanti kita lihat tindakan mitigasinya seperti apa. Mungkin sampai pada tahap penyesuaian UKT.”
Nah, soal besaran keringanan ini, tampaknya tak akan seragam. Akan dilihat kasus per kasus. Prinsipnya sih sederhana: UGM ingin memastikan mahasiswa yang kena musibah tetap bisa kuliah dengan lancar sampai wisuda.
“Kami yakin anak-anak kami akan survive sampai lulus,” tegasnya. “Apa pun bantuan yang bisa universitas berikan, akan kita lakukan untuk membantu mereka mencapai cita-cita.”
Ceritanya nggak cuma mahasiswa, lho. Andi Sandi menyebut beberapa dosen dan tenaga kependidikan juga kesulitan menghubungi keluarga di lokasi bencana. “Update terbarunya memang belum kami terima. Tapi kami terus berupaya mencarikan info, sudah koordinasi dengan kementerian terkait,” terangnya.
Artikel Terkait
Direktur Perusahaan Tiongkok Ditetapkan Tersangka Kasus Cesium-137 di Cikande
Beathor Suryadi: Gibran Tak Dimakzulkan, Demokrasi Kita Terus Tergerus
UGM Kembali Revisi Tanggal Kelulusan Jokowi, Kini Jadi 23 Oktober 1985
Mendagri Tito Desak Digitalisasi Bansos: Agar Tepat Sasaran, Tak Lagi Salah Alamat