Kamis pagi (4/12/2025) di Kuala Simpang, suasana dapur umum di Prabu Rifa Residence tampak sibuk. Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, tiba-tiba muncul di tengah keriuhan itu. Kedatangannya sekitar pukul 11.00 WIB untuk meninjau langsung operasi dapur yang menyuplai makanan bagi korban banjir di Aceh Tamiang.
Wilayah ini sempat terisolasi total. Akses darat putus sama sekali, baru belakangan bisa ditembus. Itu sebabnya kehadiran pejabat pusat seperti Gus Ipul terasa penting.
Dia disambut oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono yang sudah lebih dulu tiba sejak Rabu. Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi dan Plt Direktur PSKBA Kemensos Masryani Mansyur juga ada di sana. Tapi Gus Ipul tak lama berkutat dengan protokol. Langsung saja dia menghampiri para ibu relawan yang sedang sibuk memasak di tungku. Bahkan, sempat mencicipi hidangan yang akan dibagikan.
"Terima kasih ya ibu semua jadi relawan," ucap Gus Ipul.
Dapur ini memang jadi urat nadi. Setiap hari, sebanyak 6.000 porsi makanan untuk sarapan, makan siang, dan malam dihasilkan dari sini. Angka itu cuma sebagian kecil. Secara keseluruhan, Kemensos sudah mendirikan 28 dapur umum di tiga provinsi: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Total produksinya luar biasa: sekitar 100 ribu bungkus nasi per hari.
Menurut Gus Ipul, koordinasi dengan berbagai pihak terus digenjot. BNPB, Basarnas, TNI-Polri, hingga BPBD dan pemerintah daerah. Bantuan logistik sudah dikirim, mulai dari tenda, kasur, obat-obatan, sampai makanan siap saji.
"Kami dari Kementerian Sosial mengirim dukungan logistik dalam bentuk tenda, kasur, obat-obatan, dan juga makanan siap saji, menyelenggarakan dapur umum, dan lain sebagainya," terangnya.
Di sisi lain, identifikasi kebutuhan warga juga dilakukan bersama Pemkab. Air bersih, listrik, obat, pakaian, dan makanan masih jadi prioritas utama.
Artikel Terkait
Ya Allah... Erangan Lega Usai 7 Jam Bergulat dengan Amukan Banjir Bandang
Reno, Anjing Pelacak Polda Riau, Gugur Saat Bertugas di Lokasi Longsor Agam
5 Drakor Romansa Paruh Baya yang Hangat dan Mengena di Hati
Perwakilan Jepang Pantau Langsung Calon Pekerja Migran di Kelas Vokasi Lampung