Banjir bandang yang menggulung Aceh Timur sejak Jumat lalu memang luar biasa dahsyat. Wilayah itu luluh lantak. Tapi di tengah kehancuran itu, Bupati Iskandar Usman Al-Farlaky punya tekad yang keras: ia tak akan menyerah.
Berbeda dengan lima kepala daerah lain di Aceh seperti dari Pidie Jaya, Aceh Barat, hingga Lhokseumawe yang menyatakan ketidaksanggupan, Iskandar justru memilih untuk terus bertahan. Pemerintahan harus tetap berjalan, bantuan untuk korban tidak boleh berhenti. Itu prinsipnya.
“Saya tidak mengangkat bendera putih,” tegasnya saat berbincang dengan media, Rabu (3/12).
“Saya masih terus berjuang di lapangan dengan segenap sumber daya yang saya miliki.”
Artikel Terkait
Menteri Lingkungan Hidup Buka Suara: 43 Ribu Hektar Hutan Sumatera Lenyap Picu Banjir Bandang
Satelit Tangkap Lanskap Hancur Usai Banjir Bandang Melumat Sumatera
Dari Mulut Buaya ke Mulut Kancil: Pergantian Wajah Kekuasaan di Indonesia
Unjuk Rasa Soal Penetapan Tersangka Mantan Lurah Ricuh di Depan PN Sungguminasa