Polisi berhasil meringkus sepuluh orang yang diduga sebagai sindikat pencurian kartu kredit internasional. Aksi mereka terbongkar setelah menargetkan seorang artis Korea Selatan, Jeon Hye-Bin (42), yang sedang berlibur di Bali. Suami sang aktris menjadi salah satu korbannya.
Kapolres Gianyar, AKBP Chandra C. Kesuma, mengonfirmasi penangkapan ini pada Rabu (3/12).
"Ini adalah pengungkapan tindak pidana pencurian dengan modus copet yang dikendalikan jaringan internasional, melibatkan WNI dan WNA. Salah satu korbannya adalah suami artis Korsel, Jeon Hye-Bin," jelas Chandra.
Jaringannya cukup rumit. Empat warga negara Indonesia Putu (44), Made (51), HAR (49), dan JO (44) bertugas menyediakan mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk menggesek kartu curian. Dua warga China, SAM (60) dan Dave (57), berperan sebagai perantara untuk mesin-mesin itu.
Lalu, ada empat orang asal Mongolia: MK alias Jigur (38), SA alias Shar (35), GD alias Soko (35), dan GZ alias Zolo (32). Mereka inilah yang turun langsung ke lapangan, bertugas sebagai pencopet.
Beraksi Sejak September, Lima Turis Asing Jadi Korban
Menurut penyelidikan, semuanya berawal September 2025 lalu. Saat itu, salah satu pelaku asal Mongolia mengajak kenalannya, warga China, untuk mencopet di Bali. Ajakan itu kemudian merambat. Si WN China mengajak seorang WNI, yang lalu merekrut WNI lainnya. Pola mereka terputus, tidak saling kenal semua. Uniknya, si WN Mongolia ini ternyata punya 'pengalaman' serupa di Malaysia dan Singapura.
Mereka beraksi di tempat-tempat ramai turis. Kawasan Puri Ubud, Toko Oemah Herborist, Jalan Raya Ubud, hingga Monkey Forest Ubud menjadi sasaran. Modusnya klasik tapi efektif: satu pelaku mendekati korban yang membawa tas selempang atau ransel, sementara yang lain mengalihkan perhatian. Dompet diambil, kartu kreditnya lalu segera digesek di mesin EDC yang sudah disiapkan.
Artikel Terkait
Pramono Anung Bertekad Hapus Air Selangit di Jakarta pada 2029
Riau Catat 11 Ribu Kasus HIV/AIDS, Pekanbaru Kuasai Separuhnya
Gus Ipul: Logistik Segera Dikirim ke Wilayah Terisolir Pascabencana Sumatera
Korban Tewas Banjir Bandang Sumatra Tembus 753 Jiwa, Akses Logistik Masih Terkendala