Di tengah rapat kabinet di Washington DC, Presiden AS Donald Trump tiba-tiba menyebut-nyebut pembicaraan yang sedang berlangsung di Rusia. Topik itu muncul begitu saja, menyela agenda rutin pemerintahan.
Menurut sejumlah saksi, utusan Amerika saat ini memang sedang duduk bersama pihak Rusia. Intinya? Mencari celah untuk perdamaian dengan Ukraina. Upaya itu berjalan di tengah situasi yang sudah karut-marut.
“Orang-orang kami sedang berada di Rusia sekarang untuk melihat apakah kami bisa menyelesaikannya,” ujar Trump, dengan nada khasnya.
Ia lalu menambahkan, “Situasi yang tidak mudah. Benar-benar berantakan.”
Namun begitu, pembicaraan yang pelik itu justru mengingatkannya pada satu hal lain: Hadiah Nobel Perdamaian. Trump kembali mengklaim bahwa dirinya pantas menerima penghargaan tersebut. Apalagi, kalau misalnya kesepakatan gencatan senjata benar-benar terwujud. Klaim itu ia lontarkan tanpa tedeng aling-aling, seperti biasa.
Artikel Terkait
Bencana Sumatera: Korban Tewas Tembus 753, Ratusan Masih Hilang
16 Warga Sibolga Diamankan Usai Jarah Minimarket, IDAI Sumut Minta Pertimbangan Kemanusiaan
Mentalitas Penjilat dan Ironi Kekayaan: Ancaman Nyata di Balik Kemerdekaan
Amarah Alam di Sumatra: Banjir Surut, Duka dan Truk Kayu Kembali Beraksi