Di tengah rapat kabinet di Washington DC, Presiden AS Donald Trump tiba-tiba menyebut-nyebut pembicaraan yang sedang berlangsung di Rusia. Topik itu muncul begitu saja, menyela agenda rutin pemerintahan.
Menurut sejumlah saksi, utusan Amerika saat ini memang sedang duduk bersama pihak Rusia. Intinya? Mencari celah untuk perdamaian dengan Ukraina. Upaya itu berjalan di tengah situasi yang sudah karut-marut.
“Orang-orang kami sedang berada di Rusia sekarang untuk melihat apakah kami bisa menyelesaikannya,” ujar Trump, dengan nada khasnya.
Ia lalu menambahkan, “Situasi yang tidak mudah. Benar-benar berantakan.”
Namun begitu, pembicaraan yang pelik itu justru mengingatkannya pada satu hal lain: Hadiah Nobel Perdamaian. Trump kembali mengklaim bahwa dirinya pantas menerima penghargaan tersebut. Apalagi, kalau misalnya kesepakatan gencatan senjata benar-benar terwujud. Klaim itu ia lontarkan tanpa tedeng aling-aling, seperti biasa.
Artikel Terkait
Koordinator Merah Putih Desak Pengamanan Luhut Usai Dituding Abaikan Menhan
Di Tengah Kerumunan Monas, Habib Rizieq Serukan Revolusi Akhlak dan Kritik Penanganan Bencana
Netanyahu Buka Peluang Kesepakatan dengan Suriah, Usulkan Zona Demiliterisasi
PBNU di Simpang Jalan: Pemberhentian Gus Yahya dan Lika-Liku Menuju Muktamar