Namun begitu, situasi berangsur membaik. Menurut Darmanto, meski debit air naik signifikan, luapan itu tidak sampai menerjang permukiman warga. Kabar baik di tengi kecemasan.
"Tidak ada laporan meluap atau banjir masuk permukiman," ujarnya meyakinkan.
Kembali ke Batas Aman
Memasuki pukul sembilan malam, laporan dari petugas dan relawan di lapangan mulai membawa angin segar. Debit air di sungai-sungai tadi mulai menunjukkan tren penurunan. Perlahan tapi pasti.
"Pada pukul 22.00 ini, kondisi (Sungai) Code, Winongo dan Gajahwong sudah kembali mandali (aman terkendali). Debit air sudah turun," jelas Darmanto.
Meski ancaman utama sudah berlalu, kewaspadaan belum sepenuhnya dicabut. Petugas dan relawan masih tetap berjaga di sekitar bantaran sungai, memantau perkembangan terkini. Mereka tak mau lengah.
"Di beberapa lokasi, relawan KTB (Kampung Tangguh Bencana) seputaran bantaran sungai masih siaga," pungkasnya. Malam itu, kewaspadaan adalah harga mati.
Artikel Terkait
Tukang Sapu Asal China di Morowali Digaji Rp18 Juta Sebulan, Ternyata Ini Alasannya
Buronan Sabu 2 Ton, Mami dari Golden Triangle Akhirnya Diborgol di Soekarno-Hatta
Aktivis Sorot Tiga Menteri di Balik Banjir Bandang dan Ribuan Kayu Gelondongan
Mami Sabu 2 Ton Tiba di Indonesia, Diborgol Kabel Ties Setelah Diekstradisi dari Kamboja