Ini bukan kali pertama jembatan itu putus. Tahun lalu, bagian utaranya yang ambruk. Kali ini giliran sisi selatan yang tak mampu lagi menahan beban.
"Pembangunan jembatan ini 2009. Kemarin tahun 2019 sudah pernah putus tapi yang bagian selatan kemudian tahun 2024 ada laporan warga terkait putusnya tiang dan kita sudah menindaklanjuti ke Pemerintahan Kabupaten,"
kata Suprapto, warga sekitar.
Jembatan Kedungdowo punya peran yang sangat vital. Ia menjadi penghubung utama bagi warga Kecamatan Rejoso dan Desa Kedungdowo menuju Kota Nganjuk. Tanpa jembatan ini, warga terpaksa memutar sejauh lima kilometer lebih – perjalanan yang jelas memakan waktu dan bikin repot aktivitas sehari-hari.
Artikel Terkait
Prabowo Tinjau Langsung Kerusakan dan Pengungsian di Aceh Tenggara
Gubernur Aceh Berduka: Empat Kampung Lenyap, Banjir Bandang Disebut Lebih Dahsyat dari Tsunami
Paus Leo XIV Tegaskan: Kemerdekaan Palestina Satu-Satunya Jalan Damai
JK Soroti Pentingnya Aksi Nyata Ketimbang Perdebatan Status Bencana