Sebelum kepulangan, digelar apel penutupan yang diwarnai doa bersama. Lalu salat gaib dan tabur bunga menghiasi lokasi longsor sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk Maysarah dan Vani.
Keputusan menghentikan pencarian ini tentu bukan hal mudah. Butuh diskusi panjang antara tim SAR, pemerintah daerah, dan tentu saja keluarga korban. Di tengah duka yang masih menyelimuti, keluarga akhirnya menyatakan ikhlas melepas kepergian kedua anak mereka.
Ingatlah malam kelam Kamis, 14 November 2025. Longsor datang tiba-tiba, menimbun 16 rumah warga di Dusun Tarukahan dan Cibuyut. Dari total 23 korban jiwa, 21 berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal. Sisanya? Dua nama yang akan selalu dikenang.
Artikel Terkait
Malam Minggu di Sudirman-Thamrin: Kemacetan Parah dan Hirup Pukau Ibu Kota
Gibran dan Pelukan Hangat Lula di Ajang G20
Amukan Hujan Es Guncang Johannesburg di Tengah KTT G20
Kembali Pimpin MUI, Anwar Iskandar Pertahankan Kursi Ketua Umum