Suasana ruangan pun menjadi hidup. Fasilitator pelatihan, Lani Ardiansyah, dengan sabar memandu proses identifikasi masalah. “Bapak-ibu, saya sudah menyiapkan tabel pemetaan,” jelas Lani, mencoba menenangkan keriuhan awal. Ia memberi contoh nyata, “Misalnya, masalahnya adalah sulit mendapatkan pupuk organik yang berkualitas dan terjangkau, maka kategorinya adalah input dan saprodi. Silakan jelaskan satu per satu sesuai komoditas masing-masing.”
Namun begitu, pelatihan ini tidak berhenti pada tahap mengeluh. Peserta kemudian diajak melangkah lebih jauh. Mereka diminta menentukan skor keberhasilan advokasi, mulai dari 1 sampai 10, untuk setiap masalah yang telah mereka daftar. “Silakan diskusikan skor ini bersama kelompok,” tambah Lani, “agar kita dapat memetakan potensi keberhasilan langkah advokasi yang akan ditempuh.”
Sesi yang paling berkesan bagi banyak peserta justru adalah simulasi. Di sini, mereka berani mencoba peran-peran yang selama ini mungkin terasa jauh: ada yang jadi wartawan, kepala dinas, pengusaha, bahkan anggota dewan. Latihan sederhana ini berhasil menggambarkan dengan nyata dinamika politik yang rumit. Bagaimana kekuatan modal dan birokrasi sering kali berbenturan dengan kepentingan dasar petani.
Sebagai penutup, tim Gemawan menyusun kesimpulan dari seluruh diskusi. Tapi ini bukan akhir. Justru ini awal dari sebuah aksi nyata. Rencananya, perwakilan petani akan segera melakukan audiensi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mempawah. Mereka akan membawa serta hasil pemetaan masalah yang telah disusun, sekaligus menyampaikan tuntutan agar kebijakan daerah lebih berpihak pada petani, bukan pada kepentingan ekonomi sempit segelintir orang.
Pada akhirnya, pelatihan ini lebih dari sekadar materi di dalam ruangan. Ia adalah upaya membangun kesadaran politik. Sebuah pengingat bahwa petani bukan hanya penyedia pangan, melainkan warga negara seutuhnya yang berhak memperjuangkan ruang hidupnya.
Artikel Terkait
Anak Tebas Leher Ayah Kandung di Rajabasa, Kabur Bawa Golok
Kobaran Api di Minahasa Utara Tewaskan Ayah dan Anak Saat Terlelap
Hilux Ngamuk di Sintang, Kabur dari Razia Malah Tumbuk Avanza
Serangan Israel di Khan Younis Tewaskan Bayi dan Picu Peringatan Qatar