Mereka yang sudah berpengalaman tentu lebih lihai mengurus segala kebutuhan administrasi seperti tiket, visa, dan paspor. Bahkan, mencari tiket pesawat dan penginapan di Tanah Suci pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial masing-masing.
Efisiensi Biaya yang Signifikan
Kedua, soal biaya. Gus Aam menekankan potensi penghematan yang cukup signifikan. Dengan umroh mandiri, jamaah bisa memangkas biaya yang biasanya harus ditanggung akibat margin keuntungan travel dan berbagai biaya operasional lainnya. Hemat, ya, tentu saja.
Fleksibilitas Waktu, Khususnya bagi Perempuan
Yang ketiga, fleksibilitas. Ini hal penting. Berbeda dengan paket travel yang jadwalnya sudah ditetapkan dan kaku, umroh mandiri memberi kebebasan penuh menentukan jadwal keberangkatan dan durasi ibadah.
Fleksibilitas ini terutama sangat berarti bagi jamaah perempuan. Mereka bisa mempertimbangkan siklus menstruasi agar bisa beribadah dengan optimal. Dengan begitu, tanggal keberangkatan bisa disesuaikan untuk menghindari periode haid saat berada di Tanah Suci.
Di sisi lain, jamaah juga punya kebebasan penuh memilih akomodasi hotel, maskapai, dan fasilitas lain sesuai anggaran dan preferensi pribadi. Semuanya jadi di tangan kita sendiri.
Di akhir pernyataannya, Gus Aam berpesan, "Semoga bermanfaat, silahkan mencoba melaksanakan ibadah umroh dengan Umroh Mandiri." (Ys)
Artikel Terkait
Sunyi di Gunung Peti, 88 Lubang Tambang Ilegal Akhirnya Ditimbun
Blok Penuntun Tunanetra di Jakarta: Ada yang Utuh, Banyak yang Menjerumuskan
Anak Tebas Leher Ayah Kandung di Rajabasa, Kabur Bawa Golok
Kobaran Api di Minahasa Utara Tewaskan Ayah dan Anak Saat Terlelap