MURIANETWORK.COM — Nama AKBP Basuki, perwira Polri dari Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah, kini ramai diperbincangkan. Ia sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh Bidpropam setelah terseret dalam kasus kematian dosen muda Untag Semarang, seorang perempuan berinisial DLL (35). Peristiwa tragis ini terjadi di sebuah kostel di kawasan Gajahmungkur, Semarang.
Basuki, perwira menengah berusia 56 tahun yang bertugas di subdirektorat pengendalian massa, menjadi sorotan karena dialah yang melaporkan kematian dosen itu. Menurut pengakuannya pada Rabu (19/11/2025), saat itu ia berada di kamar 201 untuk menemani Levi—sapaan akrab DLL—karena kondisi kesehatannya diklaim menurun sejak Minggu (16/11/2025).
Levi punya riwayat tekanan darah tinggi dan gula darah, katanya. Bahkan sore sebelum kejadian, ia sempat muntah-muntah. "Saya antar dulu ke rumah sakit. Terakhir saya lihat, dia masih memakai kaus biru-kuning dan celana training," ujar Basuki. Tapi keesokan harinya, ia terkejut. Levi sudah tak bernyawa. Tanpa busana. Darah mengalir dari hidung dan mulutnya. Menurut Basuki, itu mungkin reaksi tubuh jelang ajal.
Yang menarik, Basuki bersikeras tak punya hubungan khusus dengan Levi. "Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang dibayangkan," tegasnya. Ia mengaku hanya merasa simpati setelah orangtuanya meninggal, bahkan sampai membantu biaya wisuda program doktor Levi.
Namun begitu, pihak kepolisian tak serta merta percaya. Kasus ini langsung diambil alih Bidpropam. Levi ditemukan tewas terlentang di lantai kamar 210 kostel Jalan Telaga Bodas Raya, Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB. Sebagai pelapor, Basuki pun diamankan untuk dimintai keterangan lebih mendalam.
Artikel Terkait
Roblox Pasang Teknologi Deteksi Usia, Ini Respons Pemerintah
Gladak Perak Masih Tertutup Abu, Suasana Mencekam Menyergap
187 Pendaki Semeru Akhirnya Dievakuasi Setelah Terjebak Erupsi
Polemik Harimau Kurus Ragunan: Gubernur Buka Suara soal Video Viral