Densus 88 Ungkap Modus Rekrutmen Teroris yang Sasaran Anak-Anak via Game Online
Satuan Densus 88 Antiteror Polri berhasil mengungkap sebuah kasus rekrutmen anggota jaringan terorisme yang menyasar anak-anak dan remaja. Modus yang digunakan adalah melalui media sosial dan platform game online.
Berdasarkan konferensi pers yang digelar, para pelaku memulai pendekatan di ruang digital yang terbuka. Setelah menemukan target yang dianggap potensial, komunikasi dialihkan ke aplikasi percakapan privat yang terenkripsi untuk proses indoktrinasi lebih lanjut.
Polisi Beberkan Pola Rekrutmen Teroris di Dunia Maya
Kepala Penelitian dan Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, membenarkan temuan ini. Ia menyatakan bahwa Densus 88 telah mengungkap praktik rekrutmen online untuk kelompok terorisme yang secara khusus menargetkan anak-anak.
Dalam paparannya, terungkap bahwa dalam satu tahun terakhir terdapat tiga kasus dengan modus serupa. Rekrutmen dilakukan memanfaatkan berbagai platform digital, termasuk media sosial, game online, aplikasi pesan instan, dan situs-situs tertutup.
Lima Tersangka Perekrut Sudah Ditangkap
Dalam pengembangan kasus terbaru, Densus 88 menangkap dua tersangka pada Senin, 17 November. Keduanya diduga berperan sebagai perekrut dan pengendali komunikasi yang beroperasi dari Sumatera Barat dan Jawa Tengah. Sebelumnya, tiga orang tersangka lainnya juga telah berhasil diamankan.
Kelima tersangka tersebut diidentifikasi dengan inisial FW alias JT asal Medan, LM dari Banggai (Sulawesi Tengah), PP alias BBMS dari Sleman, MSVO asal Tegal, dan JJS alias BS dari Agam.
Artikel Terkait
Evaluasi Kinerja Polri: 67% Kapolsek & 15 Ditreskrim Dinilai Underperform
Stroke di Indonesia: Penyebab Kematian Nomor 2 & Biaya Rp5,2 Triliun
Waspada! Densus 88 Ungkap ISIS Rekrut 110 Anak via Medsos dan Game Online
Kuota Haji Jawa Barat 2026 Turun Drastis: Ini Dampak & Daerah Terparah