Tragic Flaw: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Tokoh Kuat

- Minggu, 16 November 2025 | 07:25 WIB
Tragic Flaw: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Tokoh Kuat

Perbedaan Respons terhadap Konsekuensi

Perbedaan mendasar antara kedua tipe tokoh ini terletak pada cara mereka merespons konsekuensi dari tindakan mereka. Tokoh kuat belajar dari kesalahan dan berubah, sementara tokoh tragedi sering menolak perubahan hingga segalanya terlambat. Penolakan ini biasanya didorong oleh ego, ketakutan, atau kebutaan emosional yang justru membuat penonton merasa frustasi sekaligus tersentuh.

Spektrum Karakter yang Lebih Realistis

Dalam karya sastra modern, batas antara tokoh kuat dan tokoh tragedi semakin kabur. Tokoh kuat bisa melakukan kesalahan fatal, sementara tokoh tragedi dapat menunjukkan kekuatan di tengah kejatuhannya. Bahkan, kejatuhan seringkali menjadi proses transformasi yang membentuk kekuatan baru dalam diri karakter.

Pembaca cenderung lebih terhubung dengan karakter yang tidak sempurna. Tokoh yang terlalu kuat tanpa celah justru terasa tidak realistis, sementara tokoh dengan kesalahan dan kegagalan memberikan ruang bagi penonton untuk merefleksikan diri mereka sendiri.

Pesan Moral dari Dua Tipe Tokoh

Dalam kerangka naratif, kedua tipe tokoh ini menyampaikan pesan moral yang berbeda. Tokoh kuat mengajarkan nilai-nilai seperti keberanian, kesetiaan, dan harapan. Sementara tokoh tragedi mengingatkan kita tentang bahaya kesombongan, kelalaian, dan ambisi berlebihan.

Kedua archetype karakter ini pada akhirnya merepresentasikan dua kemungkinan yang selalu mengintai dalam perjalanan hidup setiap manusia. Kita dapat belajar keteguhan hati dari tokoh kuat, dan belajar pentingnya kesadaran diri dari tokoh tragedi. Pelajaran terpenting adalah bahwa menjadi manusia berarti terus berjuang—antara kekuatan yang ingin kita raih dan kelemahan yang membutuhkan perhatian serta perbaikan.


Halaman:

Komentar