Tuntutan Transparansi dan Investigasi Menyeluruh
CBA juga menyoroti sikap para pejabat terkait di Direktorat AKABI yang dinilai tidak transparan. Ketika dimintai konfirmasi mengenai dugaan penyimpangan dalam program tersebut, para pejabat disebut memilih untuk tidak memberikan tanggapan.
Uchok menekankan, "Ini menyangkut penggunaan uang negara yang jumlahnya sangat besar. Seharusnya para pejabat berani memberikan penjelasan yang jelas. Sikap diam mereka justru menguatkan dugaan adanya ketidakberesan dalam pelaksanaan program."
Mengingat besarnya anggaran yang dikeluarkan dan potensi kerugian negara, CBA mendesak aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap penggunaan dana bantuan benih kedelai ini.
"Perlu ditelusuri apakah anggaran benar-benar digunakan sesuai peruntukannya di lapangan atau justru terjadi praktik penyimpangan. Fakta di lapangan menunjukkan program ini gagal mendongkrak produksi kedelai, sehingga patut dicurigai adanya maladministrasi," jelas Uchok.
Program bantuan benih kedelai tahun 2018 tersebut kini kembali menjadi perhatian publik. Dengan tidak adanya hasil yang signifikan dari program ini, tuntutan untuk dilakukan audit menyeluruh semakin menguat.
Hingga saat ini, Direktorat AKABI Kementerian Pertanian belum memberikan tanggapan resmi terkait temuan dan dugaan ini.
Artikel Terkait
Hari Pahlawan dan Solidaritas Palestina: KH Shabri Lubis Ajak Teruskan Perjuangan
Fakta Ijazah Jokowi & Perlawanan dr. Tifa: Perang Semesta Melawan Hoaks
Debu Hitam Pabrik Batu Bara di Kaliabang Bahagia: Warga Resah, Kesehatan Santri Terganggu
Patsus Polda NTT untuk Anggota dan Siswa SPN Terkait Kasus Penganiayaan