Biaya Kereta Cepat Whoosh vs Taiwan: Analisis Efisiensi & Proyeksi 40 Tahun Balik Modal

- Sabtu, 15 November 2025 | 09:20 WIB
Biaya Kereta Cepat Whoosh vs Taiwan: Analisis Efisiensi & Proyeksi 40 Tahun Balik Modal

Kesuksesan sistem transportasi cepat tidak hanya terletak pada kecepatan kereta itu sendiri, tetapi pada integrasinya dengan moda transportasi lainnya.

THSR di Taiwan terintegrasi sempurna dengan jaringan MRT, bus, dan bandara. Perjalanan dari pusat kota Taipei ke Taichung hanya membutuhkan 45 menit secara door-to-door.

KCJB berhenti di Stasiun Padalarang dan Tegalluar, yang letaknya jauh dari pusat Kota Bandung. Penumpang masih perlu berganti moda transportasi, menambah waktu perjalanan total menjadi 1,5 hingga 2 jam. Waktu ini nyaris setara dengan perjalanan menggunakan mobil pribadi melalui jalan tol.

Implikasi untuk Rencana Perpanjangan Jalur

Pemerintah Indonesia telah mengemukakan wacana memperpanjang jalur kereta cepat hingga Surabaya sepanjang 700 km. Biaya proyek ini diperkirakan dapat mencapai 30-45 miliar Dolar AS.

Pelajaran dari proyek KCJB menekankan pentingnya melakukan studi kelayakan yang komprehensif dan transparan sebelum memutuskan untuk melanjutkan proyek semacam ini. Analisis permintaan riil, perhitungan Internal Rate of Return (IRR), dan rencana integrasi multimoda harus menjadi prasyarat utama.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan pencapaian teknis yang patut diakui. Namun, proyek ini juga menyoroti beberapa pelajaran penting dalam perencanaan infrastruktur strategis:

Pertama, rasionalitas ekonomi harus menjadi pertimbangan utama, melampaui ambisi politik dan gengsi nasional.

Kedua, studi kelayakan yang mendalam dan transparan merupakan fondasi essential untuk proyek infrastruktur berskala besar.

Ketiga, integrasi multimoda yang baik sama pentingnya dengan kecepatan kereta itu sendiri.

Keempat, model pembiayaan harus dirancang untuk melindungi kepentingan publik dan menghindari beban utang yang tidak perlu bagi negara.

Pengalaman Taipei-Taichung mengajarkan bahwa disiplin dalam perencanaan dan eksekusi merupakan kunci keberhasilan infrastruktur transportasi cepat. Indonesia dapat mengambil pelajaran berharga ini untuk proyek-proyek infrastruktur di masa depan, memastikan bahwa setiap investasi tidak hanya megah secara visual, tetapi juga berkelanjutan secara ekonomi dan bermanfaat maksimal bagi masyarakat.


Halaman:

Komentar