Kasus pelecehan seksual ini disebut hanya menambah daftar panjang persoalan di tubuh Transjakarta. Rian mengingatkan sejumlah insiden sebelumnya yang turut menyita perhatian publik.
Beberapa masalah yang disorot antara lain kasus sejumlah direksi yang diduga bermain padel di Bali di tengah sorotan kinerja perusahaan. Insiden kerusuhan yang berujung pada pembakaran halte bus Transjakarta juga turut menjadi catatan kelam.
Keselamatan Penumpang Jadi Sorotan Utama
Selain persoalan moral, FPPJ juga menyoroti meningkatnya angka kecelakaan yang melibatkan armada bus Transjakarta dan JakLingko. Peningkatan insiden ini dinilai menunjukkan lemahnya sistem pengawasan dan pembinaan terhadap para pengemudi.
Rian menekankan bahwa keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama. Jika manajemen dinilai tidak mampu memperbaiki kinerja dan menjaga integritas, maka evaluasi dan pergantian direksi dianggap sebagai langkah yang diperlukan.
FPPJ berkomitmen untuk terus mengawal persoalan ini agar PT Transjakarta dapat kembali menjadi transportasi kebanggaan warga Jakarta, bukan sumber masalah yang berkelanjutan.
Artikel Terkait
Lalu Lintas Melesat, 2,2 Juta Kendaraan Serbu Empat Ruas Tol Saat Nataru
Baku Tembak di Yalova, Tiga Polisi Gugur Gempur Persembunyian ISIS
Kurang Bersyukur Disebut, Pengamat Bela Siswa yang Kritik Menu Makan Bergizi Gratis
Bupati Bekasi Terjerat Lagi, Siklus Korupsi Kembali Berulang