Pentingnya Mengingat untuk Masa Depan
Pius menekankan bahwa bangsa yang besar bukanlah bangsa yang paling cepat melupakan, melainkan yang paling berani mengingat sejarahnya secara utuh. Mengingat berarti menghormati mereka yang pernah menderita agar pola pelanggaran serupa tidak terulang di masa depan.
Keputusan penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional dinilai berpotensi mengirim pesan berbahaya bahwa kekuasaan panjang dan pembangunan fisik dapat menutupi pelanggaran kemanusiaan. Hal ini dikhawatirkan dapat mengikis standar moral bangsa jika tidak disikapi secara kritis.
Refleksi untuk Pemulihan Nasional
Pandangan ini mengajak masyarakat untuk merefleksikan makna keadilan dan rekonsiliasi nasional. Proses berdamai dengan masa lalu harus dilakukan dengan jujur dan mengakui semua sisi sejarah, bukan dengan memilih versi yang paling nyaman.
Pertanyaan mendasar tentang apakah pembangunan ekonomi dapat menebus hilangnya kebebasan, atau apakah ketertiban sosial bisa menjadi alasan untuk mengabaikan hak asasi manusia, tetap perlu dijawab secara kolektif sebagai bangsa.
Artikel Terkait
15 Pelajar SMP di Surabaya Positif Narkoba, BNN Jatim Ungkap Fakta Miris
Roy Suryo Diperiksa 9 Jam, Ini Jumlah Pertanyaan dan Pasal Kasus Ijazah Palsu Jokowi
KPAI Laporkan Gus Elham ke Polisi: Ini Pasal-pasal yang Dijerat untuk Kasus Video Cium Anak
Budi Arie Setiadi Ditolak DPC Gerindra Solo, Ini Kata Pengurus DPP