Serangan ini mendapat kecaman keras dari Jaringan Media Aljazirah, yang menyebutnya sebagai serangan yang disengaja.
Aljazirah mendesak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), pemerintah, organisasi hak asasi manusia, dan PBB untuk menuntut pertanggungjawaban Israel atas kejahatan tersebut dan mengakhiri penargetan serta pembunuhan terhadap jurnalis.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum memberikan komentar terkait serangan tersebut atau tuduhan bahwa kedua jurnalis sengaja menjadi sasaran pembunuhan.
Dalam pernyataan pada 16 Desember 2023, IDF mengklaim tidak pernah menyasar wartawan secara sengaja, namun klaim ini telah dipertanyakan oleh berbagai pihak.
Baca Juga: Lansia Meninggal Setelah Syok Dapat Tagihan Air Minum Rp300 Juta!
Perang Israel-Hamas yang dimulai pada 7 Oktober telah menimbulkan dampak mematikan bagi para jurnalis.
Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), hingga Sabtu (6/1/2024), sudah ada 77 jurnalis dan pekerja media yang terbunuh, dengan 70 di antaranya adalah warga Palestina, empat warga Israel, dan tiga warga Lebanon.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikmedianetwork.com
Artikel Terkait
Netanyahu Dituding Gunakan Retorika Holocaust untuk Alat Propaganda, Picu Gelombang Penyangkalan Baru
Prabowo Subianto Puji Kekuatan K-Pop & Kerja Sama Indonesia-Korsel di KTT APEC 2025
Samia Suluhu Hassan Menang Telak di Pemilu 2025: Kemenangan 97% Dihantui Tuduhan Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
Viral Momen Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025, Apa yang Dibicarakan?