MURIANETWORK.COM - Perdana Menteri Anwar Ibrahim murka lantaran delapan relawan lembaga kemanusiaan asal Malaysia Dewan Konsultatif Organisasi Islam (Mapim) tewas akibat dibombardir Israel.
Pemerintah Malaysia, kata Anwar, mengutuk keras serangan brutal Israel yang berlangsung di Beit Lahiya, Gaza Utara, pada Sabtu (15/3/2025) tersebut. Seluruh relawan Mapim itu diketahui warga Palestina.
Delapan relawan tersebut adalah Mahmoud Yahya Al Sarraj, Bilal Hossam Oqeila, Mahmoud Samir Oselim, Mahmoud Khaled Oselim, Mohammed Al Ghafeer, Hazem Ghareeb, Bilal Abu Matar, dan Ahmad Hamad.
Pemerintah Malaysia secara resmi mengeluarkan protes keras atas kekerasan oleh militer Israel.
"Kami mengutuk keras pembunuhan dan penindasan terhadap relawan Mapim yang sedang melakukan misi kemanusiaan untuk membantu pasien dan orang lain," kata Anwar, seperti dikutip dari The Star, Rabu (19/3/2025).
Saat serangan terjadi pada Sabtu delapan relawan Mapim sedang mendirikan tenda untuk keluarga Gaza yang mengungsi. Sejauh ini, Mapim telah mendirikan 1.000 tenda di Beit Lahiya.
Mapim menegaskan komitmennya untuk tetap melanjutkan misi kemanusiaan di Gaza setelah insiden ini.
Sumber: inews
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!