Salah satu perayaan kuno yang memengaruhi peringatan Natal adalah Saturnalia, perayaan Romawi kuno yang diadakan pada pertengahan Desember untuk menghormati Saturnus, dewa pertanian.
Selama Saturnalia, ada pesta, pertukaran hadiah, dan kebalikan peran sosial, di mana budak dan tuan mereka bertukar peran untuk sementara waktu.
Saat agama Kristen berkembang dan menyebar ke wilayah-wilayah di mana perayaan kuno telah ada, ada upaya untuk menyatukan tradisi-tradisi ini dengan makna baru yang dibawa oleh kelahiran Yesus Kristus.
Tidak ada catatan pasti tentang tanggal kelahiran Yesus dalam Alkitab, dan 25 Desember dipilih oleh Gereja pada abad ke-4 Masehi untuk merayakan kelahirannya. Ada kemungkinan bahwa tanggal ini dipilih untuk menyerap dan menggantikan perayaan-perayaan pagan yang sudah ada.
Baca Juga: Kata-kata Romantis Ucapan Selamat Tahun Baru 2024 untuk Pacar hingga Gebetan, Agar Doi Makin Lengket
Pemilihan tanggal ini juga bersinggungan dengan perayaan Natalis Solis Invicti, perayaan matahari yang diadakan pada periode serupa oleh orang-orang Romawi. Gereja berharap dapat mengalihkan perhatian orang-orang dari perayaan kuno ini ke perayaan kelahiran Yesus.
Perayaan Natal telah berkembang dari masa ke masa dengan penambahan berbagai tradisi dari berbagai budaya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: aspirasiku.id
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!