Gelombang dukungan yang luar biasa membanjiri Ahmed al-Ahmed, pria Muslim asal Suriah yang kini menjadi sorotan dunia. Kisahnya dimulai di Bondi Beach, Australia, saat sebuah penembakan brutal terjadi pada 14 Desember 2025. Sementara orang-orang berlarian panik, Ahmed justru bergerak maju. Dengan nekat, ia menggunakan mobil sebagai tameng, mendekati pelaku, dan berhasil merebut senjatanya. Tindakan itu menghentikan pembantaian lebih jauh, meski membuatnya terkena tembakan di tangan dan lengannya.
Video aksinya yang viral itu menyulut kekaguman global. Tak butuh waktu lama, sebuah halaman penggalangan dana untuk pemulihannya meledak. Hanya dalam hitungan hari, donasi dari puluhan ribu orang dari berbagai belahan dunia menembus angka 2,5 juta dolar Australia. Itu setara dengan sekitar Rp 41,7 miliar. Jumlah yang fantastis, dan bukti nyata bahwa keberaniannya menyentuh banyak hati.
Perdana Menteri Anthony Albanese datang menjenguknya ke rumah sakit. Dalam kunjungan itu, Albanese menyebut Ahmed sebagai representasi terbaik dari kemanusiaan.
Di sisi lain, ada lapisan lain yang membuat kisah ini begitu menggugah. Serangan itu terjadi di tengah perayaan Hanukkah komunitas Yahudi. Dan di situ, seorang pria Muslim mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan mereka. Narasi ini menjadi magnet kuat, sebuah simbol persatuan di tengah iklim global yang sering diwarnai perpecahan.
Artikel Terkait
Angka Bunuh Diri di Kalangan Tentara Israel Melonjak Sejak Konflik Gaza
Badai Ganas Robohkan Replika Patung Liberty Raksasa di Brasil
Kisah Heroik Ahmed: Dari Pelarian Perang ke Pahlawan Bondi yang Diselamatkan oleh Kebaikan Dunia
Hanukkah Berdarah di Bondi: Kisah Kelam Rabbi Schlanger dan Duka Sydney