Mereka bertekad mempertahankan tanah air mereka dan ditempatkan di benteng Bang Rachan di tepi Sungai Chao Phraya, siap menghadapi pasukan Burma yang dipimpin oleh Jenderal Mingyi Swa.
Konflik utama film ini mencerminkan perbedaan ideologi dan budaya antara Kerajaan Ayutthaya yang makmur dan toleran dengan Kerajaan Burma yang otoriter dan agresif.
Invasi Burma menjadi perwujudan ambisi untuk menguasai Ayutthaya dan menyebarluaskan pengaruhnya, menciptakan ketegangan dan perlawanan yang memuncak.
Dengan Payub Kamphan sebagai Kun Rong Palad Chu, Phornloet Phiphatrungrueang sebagai Praya Rattanathibet, dan Pisal Taechaviphak sebagai Jenderal Mingyi Swa, film ini diperkaya dengan akting yang mengesankan.
Lokasi syuting di Provinsi Ayutthaya, Thailand, termasuk Benteng Bang Rachan, Istana Ayutthaya, Wat Phra Si Sanphet, dan Wat Mahathat, memberikan kesan autentisitas pada penggambaran sejarah yang memukau.
Film The 400 Bravers bukan sekadar hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai patriotisme dan semangat pantang menyerah.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: blora.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
The Kid LAROI Bongkar Kerumitan Cinta dalam Single Terbaru I GUESS ITS LOVE?
Mediasi Nikita Mirzani dan Reza Gladys Gagal Total, Tuntutan Balik Rp 504 Miliar Mengguncang
Gubernur Maluku Utara Buka Suara Soal Saham Tambang: Warisan Suami, Bukan Konflik Kepentingan
Helwa Bachmid Buka Suara: Kami Sempat Makan Nasi dengan Teh Manis Karena Tak Ada Apa-Apa