murianetwork.com - Film sejarah epik, The 400 Bravers (2018), mengangkat kisah gemilang perjuangan rakyat Thailand melawan invasi brutal dari Kerajaan Burma pada tahun 1762.
Cerita ini menciptakan latar belakang pada masa krisis lima tahun sebelum jatuhnya Kerajaan Ayutthaya, di mana keberanian dan tekad 400 pahlawan menjadi penentu nasib bangsa.
Pada tahun 1762, Raja Alaungpaya dari Burma memulai invasi ke dua kota besar di Thailand, Nakhon Si Thammarat dan Songkhla.
Baca Juga: Aura! Ramalan Zodiak Libra untuk 25 Januari 2024: Perhatikan Pola Makan dan Tidurmu
Raja Ekkatat dari Ayutthaya dengan cepat merespons dengan mengirim dua kelompok tentara untuk melindungi kerajaannya.
Meskipun dipimpin oleh Praya Yamaraj dan Praya Rattanathibet, pasukan Thailand menghadapi kekalahan telak oleh pasukan Burma.
Dalam keputusasaan, Kun Rong Palad Chu, seorang prajurit yang kehilangan keluarganya dalam perang, mengumpulkan 400 sukarelawan untuk membentuk pasukan pemberani.
Mereka bertekad mempertahankan tanah air mereka dan ditempatkan di benteng Bang Rachan di tepi Sungai Chao Phraya, siap menghadapi pasukan Burma yang dipimpin oleh Jenderal Mingyi Swa.
Konflik utama film ini mencerminkan perbedaan ideologi dan budaya antara Kerajaan Ayutthaya yang makmur dan toleran dengan Kerajaan Burma yang otoriter dan agresif.
Invasi Burma menjadi perwujudan ambisi untuk menguasai Ayutthaya dan menyebarluaskan pengaruhnya, menciptakan ketegangan dan perlawanan yang memuncak.
Dengan Payub Kamphan sebagai Kun Rong Palad Chu, Phornloet Phiphatrungrueang sebagai Praya Rattanathibet, dan Pisal Taechaviphak sebagai Jenderal Mingyi Swa, film ini diperkaya dengan akting yang mengesankan.
Lokasi syuting di Provinsi Ayutthaya, Thailand, termasuk Benteng Bang Rachan, Istana Ayutthaya, Wat Phra Si Sanphet, dan Wat Mahathat, memberikan kesan autentisitas pada penggambaran sejarah yang memukau.
Film The 400 Bravers bukan sekadar hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai patriotisme dan semangat pantang menyerah.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: blora.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Acara Siraman Al Ghazali Dihadiri Keluarga Besar, Pertemuan Maia dan Mulan jadi Sorotan
Sebelum mualaf, adik Darius Sinathrya pernah tanya ke guru agama: Di Alkitab gak boleh sembah berhala, kenapa...
Alasan adik Darius Sinathrya putuskan masuk Islam: Dulu aktif di gereja lalu coba-coba solat
Jalani Prosesi Melukat di Bali, Marshanda Buka Suara Soal Isu Pindah Agama