murianetwork.com - Film aksi epik Amerika Serikat, 300 Rise of an Empire (2014), mengeksplorasi kembali dunia yang penuh dengan peperangan, konflik budaya, dan mitologi Yunani kuno.
Sutradara Noam Murro berhasil melanjutkan kisah dari prekuelnya, 300 (2007), dengan menghadirkan pertempuran sengit yang memukau dan sejarah yang tak terlupakan.
Diproduksi oleh tim yang kuat, termasuk Gianni Nunnari, Mark Canton, Zack Snyder, Deborah Snyder, dan Bernie Goldmann.
Film ini mengambil inspirasi dari novel grafis Xerxes karya Frank Miller dan Lynn Varley.
Skenario yang digarap oleh Zack Snyder dan Kurt Johnstad berhasil membawa penonton kembali ke dunia Yunani kuno yang penuh dengan dewa-dewa dan legenda.
Film dibuka dengan Ratu Gorgo dari Sparta, yang memandu penonton melalui peristiwa Pertempuran Marathon sepuluh tahun sebelumnya.
Jenderal Themistocles dari Athena memainkan peran kunci dalam pertempuran ini dengan membunuh Raja Darius dari Persia.
Anak Darius, Xerxes, menyaksikan ayahnya tewas dan bersumpah untuk membalas dendam.
Kisah berlanjut dengan Themistocles berusaha menyatukan kota-kota Yunani untuk bersatu melawan ancaman Persia.
Xerxes, yang sekarang menjadi raja, memerintahkan Artemisia, seorang komandan laut yang kejam, untuk menyerang Yunani.
Pertempuran sengit antara armada Yunani dan Persia terjadi di Artemisium, diikuti oleh pertempuran laut terbesar dalam sejarah kuno di Selat Salamis.
Konflik utama dalam film ini terletak pada perbedaan budaya dan ideologi antara Yunani dan Persia.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: blora.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Acara Siraman Al Ghazali Dihadiri Keluarga Besar, Pertemuan Maia dan Mulan jadi Sorotan
Sebelum mualaf, adik Darius Sinathrya pernah tanya ke guru agama: Di Alkitab gak boleh sembah berhala, kenapa...
Alasan adik Darius Sinathrya putuskan masuk Islam: Dulu aktif di gereja lalu coba-coba solat
Jalani Prosesi Melukat di Bali, Marshanda Buka Suara Soal Isu Pindah Agama