Tapi ternyata tidak. Respons yang datang justru mengubah segalanya.
“Balasan yang saya terima adalah 'Brendan menyukai ide itu, dan dia menyambutmu dengan tangan terbuka'. Itu sangat berarti bagi saya... yang memulai karier saya,” ujar Johnson penuh haru.
Duduk berhadapan dengan Fraser bertahun-tahun kemudian, rasa syukur itu meluap. “Sekarang, bertahun-tahun kemudian, kau dan aku duduk di sini. Aku ingin mengucapkan terima kasih karena telah benar-benar mengubah hidupku.”
Fraser, yang mendengarkan, tampak tersentuh. Dengan rendah hati, ia membalas pujian itu.
“Kamu terlalu baik, Dwayne. Kamu selalu orang yang tepat untuk pekerjaan itu,” katanya.
Fraser mengaku waktu itu ia sama sekali tidak mengenal Johnson dari arena gulat. Tapi begitu melihatnya, ia langsung yakin.
“Waktu aku diberi tahu kalau kamu mungkin cocok, maaf, aku nggak kenal kamu dari dunia gulat. Dan waktu aku ditunjukin, aku bilang, 'Itu casting yang menginspirasi. Kita bakal beruntung banget kalau dapat orang itu.'”
Kini, setelah dua dekade berlalu, nasib keduanya sama-sama bersinar. Fraser berhasil meraih puncak lewat piala Oscar untuk The Whale. Sementara Johnson terus menjelajahi peran baru, seperti dalam drama biografis The Smashing Machine.
Cerita mereka adalah pengingat sederhana. Kadang, satu keputusan baik, satu sambutan tangan terbuka, bisa mengubah alur hidup seseorang secara total. Untuk Dwayne Johnson, semua itu berawal dari kebaikan Brendan Fraser.
Artikel Terkait
Tasya Farasya Ungkap Momen Hampir Lompat dari Atap Usai Cerai
Park Ki Woong dan Jin Se Yeon Panaskan Layar dengan Reuni Cinta Masa Kecil
Suara Gemetar di Ruang Sidang, Bedu Lebih Cemaskan Jalan Hidup Mantan Istri
Azizah Salsha Berurai Air Mata di Pelukan Mantan Ibu Mertua, Arhan Cuek?