2025, Tahun Kelabu Dunia Hiburan: 21 Maestro Telah Berpulang

- Sabtu, 06 Desember 2025 | 09:10 WIB
2025, Tahun Kelabu Dunia Hiburan: 21 Maestro Telah Berpulang

Duka di Dunia Hiburan: 21 Artis yang Berpulang di Tahun 2025

Tahun 2025 benar-benar terasa berat. Dunia hiburan Tanah Air berulang kali dirundung kabar duka, kehilangan sosok-sosok yang telah mewarnai kenangan kita lewat karya mereka. Dari pelawak legendaris hingga musisi inovatif, satu per satu mereka pergi, meninggalkan ruang kosong yang sulit terisi.

Inilah para seniman yang telah berpulang sepanjang tahun ini.

Nurul Qomar tutup usia lebih dulu, tepatnya pada 8 Januari. Aktor pelawak senior dari Empat Sekawan itu kalah setelah berjuang melawan kanker usus besar stadium empat yang sudah menyebar ke hati. Ia kemudian dimakamkan di TPU Carang Pulang, Tangerang. Selamat jalan, Bang Nur.

Tak lama berselang, pada 12 Januari, publik dikejutkan oleh kematian tragis Sandy Permana. Pemeran Arya Soma dalam serial Misteri Gunung Merapi 3 (Mak Lampir) ini meninggal akibat penusukan di dekat rumahnya di Cibarusah, Bekasi. Sungguh sebuah akhir yang menyedihkan.

Di sisi lain, dunia musik kehilangan salah satu ikonnya. Emilia Contessa meninggal dunia pada 27 Januari karena gagal jantung akut. Suaranya yang khas dan lagu-lagunya yang legendaris pasti akan terus dikenang.

Lalu ada Ari Jamasari, yang akrab disapa Gobang di serial Preman Pensiun. Ia mendadak berpulang pada 7 Februari, diduga karena angin duduk. Yang menyayat, kepergiannya terjadi di tengah proses produksi season terbaru serial tersebut.

Bulan April datang dengan dua kehilangan besar. Ray Sahetapy, aktor kawakan dengan aura kuat di film-film seperti Ponirah Terpidana, meninggal pada 1 April akibat komplikasi diabetes dan stroke. Dunia perfilman jelas kehilangan pilar.

Hanya sembilan hari kemudian, tepatnya 10 April, kita harus melepas Titiek Puspa. Sang legenda musik Indonesia itu wafat karena pecah pembuluh darah dan pendarahan otak. Kariernya yang membentang lebih dari 70 tahun itu ditutup dengan pemakaman yang dihadiri ribuan pelayat, sebuah bukti nyata betapa besar cinta masyarakat padanya.

Masih di bulan yang sama, Ricky Siahaan, gitaris band Seringai yang enerjik, meninggal dunia pada 19 April. Ia terkena serangan jantung usai tampil di Tokyo, Jepang. Banyak rekan musisi yang mengenangnya sebagai pribadi yang total saat di atas panggung.

Memasuki Juni, Gatot Kies berpulang. Keyboardis Ungu yang inovatif itu meninggal di RSPAD Gatot Subroto pada 2 Juni akibat pecah pembuluh darah. Talenta kelasnya benar-benar sebuah kehilangan.

Tak berselang lama, pada 5 Juni, Chairil JM menghembuskan napas terakhir. Pemeran Mpu Mahasyura di sinetron Angling Dharma itu telah berjuang melawan stroke selama 11 tahun sebelum akhirnya pergi.

Kemudian, Gustiwiw atau Gusti Irawan Wibowo, musisi sekaligus konten kreator, ditemukan meninggal pada 15 Juni. Ia terjatuh di kamar mandi akibat tekanan darah tinggi yang memengaruhi jantungnya. Lagu ciptaannya, "Hari yang Mantap", sempat ramai didengar warganet.

Di awal Juli, tepatnya tanggal 1, maestro dangdut Hamdan ATT wafat pukul 12 siang. Penyebabnya adalah stroke dan gangguan ginjal di usia 76 tahun. Kabar duka ini membuat lagu populernya, "Termiskin di Dunia", kembali viral.

Komedian Betawi, Mpok Alpa, tutup usia pada 15 Agustus setelah berjuang melawan kanker. Jenazahnya dimakamkan di TPU Kujaran, Ciganjur, diiringi oleh sahabat-sahabat sesama artis.


Halaman:

Komentar