Ribuan kader memenuhi Istora Senayan, Jumat kemarin. Suasana riuh, penuh semangat. Di atas panggung, Presiden Prabowo Subianto berdiri untuk menyampaikan pidato dalam peringatan HUT ke-61 Partai Golkar. Tapi acara ini jelas lebih dari sekadar ulang tahun partai. Ini adalah panggung politik nasional, dan Prabowo memanfaatkannya dengan baik.
Inti pesannya sederhana tapi tegas: rakyat mulai bisa membedakan mana pemimpin yang benar-benar bekerja, dan mana yang cuma pandai bicara.
"Rakyat kita mengerti," ujarnya, disambut sorak hadirin.
"Mereka tahu siapa yang bekerja dan siapa yang hanya bisa omon-omon aja."
Kalimat itu, yang diucapkan dengan nada khasnya, langsung menyasar mereka yang kerap mengejek pemerintah. Menurut Prabowo, kritik itu sah-sah saja. Namun, yang jadi soal adalah ketika kritik itu tidak diimbangi dengan bukti kerja nyata di lapangan. Ia menyoroti kelompok yang suka mencibir kebijakan pemerintah, mulai dari pengadaan alutsista hingga penanganan bencana.
“Ada orang-orang yang pintar bicara, ngejek, mencari kesalahan terus,” lanjutnya.
Suaranya terdengar lantang.
Artikel Terkait
Prabowo: UUD 1945 Tak Boleh Hanya Jadi Mantra di Mulut
Gempa 2,0 Magnitudo Guncang Cianjur Dini Hari, Getaran Terasa hingga Skala MMI III
Garda Depan Pasgat Resmi Dibangun di Papua
Prabowo Tegaskan: Penegakan Hukum Tak Pandang Bulu, Bisa Sentuh Kawan Sendiri