10 Lagu Natal Abadi yang Mengiringi Ibadah hingga Perayaan Keluarga

- Kamis, 04 Desember 2025 | 10:30 WIB
10 Lagu Natal Abadi yang Mengiringi Ibadah hingga Perayaan Keluarga

10 Lagu Natal yang Selalu Dinyanyikan, dari Gereja Hingga Ruang Keluarga

Desember tiba, dan udara seolah dipenuhi oleh sesuatu yang hangat. Bukan cuma dari hiasan lampu atau aroma kue, tapi seringkali dari alunan musik. Ya, lagu-lagu Natal punya caranya sendiri untuk membangun suasana. Entah di tengah ibadah yang khusyuk di gereja, atau sekadar di ruang keluarga saat semua orang berkumpul. Banyak jemaat dan panitia ibadah yang sibuk mencari lagu-lagu tepat untuk mengisi momen pujian dan penyembahan di musim yang sibuk ini.

Nah, biasanya kan, rangkaian lagu dalam ibadah Natal mengisahkan perjalanan kelahiran Sang Juruselamat. Mulai dari kidung-kidung klasik dalam buku nyanyian jemaat, sampai lagu-lagu universal yang seakan tak lekang oleh waktu. Buat kamu yang lagi nyari referensi, berikut beberapa lagu Natal terpopuler yang terus mengudara dari tahun ke tahun. Cocok banget untuk memeriahkan perayaanmu.

1. S'lamat S'lamat Datang (KJ 123)

S'lamat, s'lamat datang, Yesus, Tuhanku!
Jauh dari sorga tinggi kunjunganMu
S'lamat datang, Tuhanku, ke dalam dunia
Damai yang Kaubawa tiada taranya, Salam, salam!

Tuhan, tolonglah!
Semoga kidung kami tak bercela
BundaMu Maria diberi karunia
Melahirkan Dikau kudus dan mulia
Salam, salam!

Liriknya menggambarkan sukacita penyambutan, lengkap dengan kisah para gembala dan orang majus. Sebuah lagu pujian yang utuh dan sering jadi pembuka ibadah.

2. Dari Pulau dan Benua (Glenn Fredly)

Dari pulau dan benua
Terdengar selalu t'rus
Lagu pujian semua
Bagi nama Penebus

Glo-o-o-o-ria
Muliakan Tuhan
Glo-o-o-o-ria
Muliakan Tuhan

Aransemen Glenn Fredly untuk lagu klasik "Gloria" ini memberi nuansa segar. Iramanya rancak, mudah diingat, dan bagian "Glo-o-o-o-ria"-nya itu lho, bikin siapa saja ingin ikut bersenandung. Lagu ini seakan mengajak semua orang, dari berbagai tempat, untuk memuliakan Tuhan bersama-sama.

3. Di Dalam Palungan (KJ 102)


Halaman:

Komentar