Sutradara Sehidup Semati, Upi menyebut film ini juga menyuarakan isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang juga masih jadi persoalan bagi banyak masyarakat di Indonesia, terutama perempuan sebagai korbannya.
“Melalui film “Sehidup Semati” saya ingin memberikan pernyataan bahwa kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga masih kerap diabaikan,"kata Upi.
"Kerap kali korban yang secara data menunjukkan adalah kebanyakan para istri atau perempuan juga harus berjuang sendiri, ditambah tekanan moral tentang bagaimana seharusnya mereka bersikap melayani suami dan menjaga keutuhan keluarga,"ujarnya.
"Melalui Renata, saya ingin memantik diskusi kepada penonton, bagaimana efek KDRT yang kerap diabaikan,” ungkap Upi.
Baca Juga: Solo Leveling Episode 1: Review Animasi, Aksi, dan Musik
“Ide dasar cerita film ini lahir dari dogma-dogma atau ayat-ayat yang seringkali disalah tafsirkan dan disalahgunakan, yang membuat posisi perempuan/istri menjadi sangat lemah dan rentan,” imbuh dia.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: purwokertoinsight.com
Artikel Terkait
Comeback Fiersa Besari hingga Diskon 90 Persen, Big Bang Festival 2025 Bidik 1 Juta Pengunjung
Al Ghazali yang Ngidam, Alyssa Daguise Nikmati Kehamilan Pertama Tanpa Keluhan
Arya Vasco dan Cinta Laura Ungkap Makna Natal yang Tak Biasa
Kuasa Hukum Sebut Virgoun Patut Diduga Terlibat Sebar Rekaman CCTV Inara Rusli