Sutradara Sehidup Semati, Upi menyebut film ini juga menyuarakan isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang juga masih jadi persoalan bagi banyak masyarakat di Indonesia, terutama perempuan sebagai korbannya.
“Melalui film “Sehidup Semati” saya ingin memberikan pernyataan bahwa kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga masih kerap diabaikan,"kata Upi.
"Kerap kali korban yang secara data menunjukkan adalah kebanyakan para istri atau perempuan juga harus berjuang sendiri, ditambah tekanan moral tentang bagaimana seharusnya mereka bersikap melayani suami dan menjaga keutuhan keluarga,"ujarnya.
"Melalui Renata, saya ingin memantik diskusi kepada penonton, bagaimana efek KDRT yang kerap diabaikan,” ungkap Upi.
Baca Juga: Solo Leveling Episode 1: Review Animasi, Aksi, dan Musik
“Ide dasar cerita film ini lahir dari dogma-dogma atau ayat-ayat yang seringkali disalah tafsirkan dan disalahgunakan, yang membuat posisi perempuan/istri menjadi sangat lemah dan rentan,” imbuh dia.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: purwokertoinsight.com
Artikel Terkait
Film Labah-Labah Merah 2026: Sinopsis, Jadwal, dan Fakta Superhero Klasik
Sabrina Alatas: Profil, Kontroversi, dan Perjalanan Karir Chef dari Arsitek
Pevita Pearce Luncurkan Buku The Greatest Role, Terinspirasi Filosofi The Power of Early Bank Saqu
Viral Bukti Selingkuh Hamish Daud & Sabrina Alatas: Pinterest Future House Jadi Sorotan