Peran Ayah dan Ibu dalam Pengasuhan Anak: Dampak dan Tips Mewujudkannya

- Sabtu, 08 November 2025 | 18:06 WIB
Peran Ayah dan Ibu dalam Pengasuhan Anak: Dampak dan Tips Mewujudkannya

Generasi milenial menunjukkan tren positif dalam pengasuhan anak. Banyak ayah muda yang kini lebih aktif terlibat dalam pengasuhan, mulai dari bermain, bercerita, hingga mengganti popok. Perubahan ini didorong oleh kesadaran akan kesetaraan gender dan pengaruh media sosial yang memperkenalkan perspektif baru tentang peran orang tua.

Teori Sosial dalam Pembagian Peran Pengasuhan

Social Role Theory menjelaskan bahwa perbedaan peran gender muncul akibat ekspektasi sosial, bukan kemampuan alami. Masyarakat terbiasa melihat perempuan sebagai pengasuh utama, sehingga muncul anggapan bahwa perempuan lebih cocok untuk peran tersebut.

Biosocial Constructionist Theory menerangkan bagaimana perbedaan biologis historis (seperti kehamilan dan menyusui) berkembang menjadi norma sosial yang kaku. Meski kondisi sosial telah berubah, norma-norma tersebut sering kali masih dipertahankan.

Mewujudkan Pengasuhan yang Setara dan Berimbang

Kesetaraan dalam pengasuhan bukan berarti menghapus peran masing-masing orang tua, melainkan menciptakan kerjasama yang adil dan saling mendukung. Ibu dapat berkarier tanpa merasa bersalah, sementara ayah dapat menunjukkan sisi lembut tanpa khawatir dianggap tidak maskulin.

Perubahan pola pikir menjadi kunci utama. Anak perlu melihat ayah dan ibu sebagai tim yang setara. Dukungan kebijakan seperti cuti ayah dan pendidikan bebas bias gender juga penting untuk menciptakan lingkungan pengasuhan yang adil.

Anak belajar tentang cinta dan tanggung jawab melalui contoh nyata yang mereka lihat sehari-hari. Ketika ayah dan ibu berbagi peran secara setara, mereka memberikan pelajaran paling berharga tentang makna kesetaraan dan kasih sayang yang sebenarnya.


Halaman:

Komentar