Angka konsumsi serat di Indonesia masih memprihatinkan. Hanya segelintir orang, termasuk anak-anak, yang benar-benar memenuhi kebutuhan hariannya. Menanggapi hal ini, para ahli gizi justru melihat peluang besar dari lingkup terkecil: keluarga. Peran mereka dinilai krusial untuk membangun kebiasaan makan sehat sejak usia dini.
Ahli Gizi Seala Septiani mengungkap fakta yang cukup mengejutkan. "Yang sudah cukup itu 4-5 porsi per hari. Ini kecil sekali, termasuk anak-anak," ujarnya. Menurutnya, baru sekitar 5% orang Indonesia yang rutin makan buah dan sayur dalam porsi ideal. Padahal, itulah kunci untuk memenuhi kebutuhan serat tubuh.
Acara kumparanMOM Mom's Meet Up: Healthy Minds, Healthy Bodies yang digelar bersama Novo Nordisk Indonesia dan Unicef di Jakarta Selatan (27/11) menjadi tempat Seala menyampaikan keprihatinannya. Pola makan rendah serat ini, katanya, seringkali terbentuk dari kecil dan terbawa hingga remaja.
"Anak-anak nggak biasa makan sayur, pas remaja lagi memang tumbuhnya cepat sekali, dia pilihlah makanan yang katanya harus protein," jelas Seala. Namun begitu, pilihan proteinnya seringkali justru yang tinggi lemak, bukan yang sehat. Akibatnya, kebiasaan buruk itu mengakar kuat.
Artikel Terkait
Dua Tahun Gaza: Perempuan Menjadi Penjaga Kehidupan di Tengah Reruntuhan
Natal di Kota Orang: Lima Kiat Menemukan Kehangatan Saat Jauh dari Keluarga
Kumpulan Puisi Natal yang Menyentuh Hati untuk Renungan Akhir Tahun
Inspirasi Nama Bayi Kelahiran Desember: Dari Lumi yang Lembut hingga Orion yang Perkasa