Rahmah El Yunusiyyah, Pahlawan Nasional Perintis Pendidikan Islam bagi Perempuan
Pada peringatan Hari Pahlawan, Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Rahmah El Yunusiyyah. Perempuan asal Sumatera Barat ini diakui atas jasa besarnya dalam memajukan pendidikan Islam, khususnya bagi kaum perempuan, di tengah masa penjajahan.
Perjalanan menuju gelar Pahlawan Nasional ini tidaklah singkat. Pengajuan namanya sempat ditolak sebanyak tiga kali. Pada era Presiden Soeharto, gelar pahlawan untuk Rahmah belum disetujui. Di masa kepemimpinan Presiden B.J. Habibie, ia baru menerima Bintang Mahaputera Pratama. Kemudian, di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia kembali belum ditetapkan sebagai pahlawan dan mendapat Bintang Mahaputera Adipradana. Akhirnya, di tahun 2025, gelar Pahlawan Nasional resmi disematkan kepada namanya.
Perintis Sekolah Islam Perempuan Pertama di Indonesia dan Asia
Rahmah El Yunusiyyah lahir di Padang Panjang pada tahun 1900. Sejak kecil, ia telah menunjukkan minat yang tinggi pada ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun umum, yang dipelajarinya bersama sang kakak. Bekal pengetahuan inilah yang mendorongnya untuk mendirikan "Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang" pada 1 November 1923, di usianya yang ke-23.
Lembaga pendidikan ini tercatat sebagai sekolah Islam khusus perempuan pertama tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh kawasan Asia. Hingga saat ini, Perguruan Diniyyah Puteri masih berdiri dan telah melahirkan banyak tokoh berpengaruh, salah satunya adalah Nurhayati Subakat, pendiri Paragon.
Artikel Terkait
Raisa dan Nicholas Saputra Banjir Pujian, Netizen: Cocok Banget!
Sinopsis Mencintai Ipar Sendiri Episode 4: Rafki Marah, Ayuna Ditolong Tristan
Shandy Aulia Tampil Elegan dengan Sleeveless White Long Dress di Acara Dior Diorexquis Chapter 2
Arti Mimpi Tangan Terkilir: 5 Makna Psikologis & Spiritual yang Wajib Diketahui