Stasiun Tanah Abang Baru: Transformasi Lengkap dan Peningkatan Kapasitas Hingga 380 Ribu Penumpang
Stasiun Tanah Abang kini telah berubah total dan resmi berganti nama menjadi Stasiun Tanah Abang Baru. Stasiun baru ini baru saja diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Selasa (4/11). Dalam kunjungannya, Presiden menjajal perjalanan menggunakan KRL dari Stasiun Manggarai menuju lokasi peresmian di Tanah Abang.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan betapa vitalnya peran kereta api dan sistem transportasi bagi kehidupan masyarakat modern. Beliau mengungkapkan, "Kereta api Indonesia dengan semua sistemnya dilaporkan kepada saya mengangkut penumpang 1 tahun 486 juta, 486 juta penumpang naik sistem kereta api kita." Prabowo juga menuturkan bahwa kereta api akan menjadi fokus perhatian pemerintahannya di masa mendatang.
Transformasi Fisik dan Peningkatan Kapasitas Stasiun Tanah Abang
Transformasi Stasiun Tanah Abang mencakup perluasan jalur dan peron yang signifikan. Jumlah jalur rel aktif bertambah dari sebelumnya hanya empat menjadi enam jalur. Sementara itu, jumlah peron juga mengalami penambahan, dari dua menjadi empat peron, yang memungkinkan pelayanan kereta yang lebih banyak dan efisien.
Mampu Layani 380 Ribu Penumpang per Hari
Pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru dilakukan untuk mendukung konsep kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) dan mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang di masa depan. Stasiun Tanah Abang dikenal sebagai salah satu stasiun tersibuk dalam jaringan KRL Jabodetabek.
Artikel Terkait
Di Balik Sunyinya Dapur Pathuk, Bu Wasiati Berjuang Menjaga Rasa Bakpia 526
Modal Asing Rp 240 Miliar Serbu Pasar Saham dan SRBI di Akhir 2025
Keputusan MA Delaware Pacu Kekayaan Elon Musk Tembus Rp 12.500 Triliun
Pemerintah Batalkan Target Produksi Nikel dan Batu Bara, Harga Jadi Taruhan