PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dipertahankan dalam daftar Alpha Picks berkat proyek smelter aluminium yang akan beroperasi komersial pada 2026. Proyek ini diproyeksikan menjadi salah satu jalur hilirisasi logam ringan terbesar di Indonesia dan diperkirakan menyumbang sekitar USD17 juta laba bersih pada 2026. Adaro juga mengembangkan proyek energi terbarukan seperti Batam Solar PV BESS dan Mentarang Hydro Project sebagai katalis valuasi jangka menengah.
Emas dan Tembaga dengan Potensi Besar
Di subsektor logam mulia, ARCI diproyeksikan mencatat lonjakan laba hingga 913 persen pada 2025, didorong peningkatan produksi dari tambang Araren dan harga emas dunia yang terus menembus rekor di atas USD4.000 per ons. Sementara MDKA memasuki fase penting dengan rampungnya proyek-proyek strategis seperti Pani Gold Project yang ditargetkan mulai produksi kuartal I-2026 dengan biaya produksi di bawah USD1.000 per ons.
ENRG dan Prospek Migas yang Menjanjikan
ENRG masuk dalam daftar Alpha Picks berkat momentum laba yang kuat hingga akhir tahun. UOB Kay Hian memperkirakan laba ENRG akan meningkat dari USD73 juta pada 2024 menjadi USD183 juta pada 2030, didukung kenaikan harga minyak dan ekspansi produksi. Pengembangan Blok Gebang menjadi pendorong utama dengan target produksi gas mulai mengalir paruh pertama 2027.
Strategi Diversifikasi dengan Saham Non-Komoditas
Meski didominasi saham tambang dan energi, UOB Kay Hian tetap menjaga keseimbangan portofolio dengan mempertahankan ASSA dan JPFA sebagai penyeimbang saham berdenominasi rupiah. Strategi ini penting untuk menjaga ketahanan portofolio terhadap fluktuasi nilai tukar di tengah ketidakpastian kebijakan suku bunga global.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab investor.
Artikel Terkait
Avia Avian Tutup Paksa Anak Usaha Cat Kapal yang Terus Merugi
Saham Tekologi AI Selamatkan Wall Street dari Tekanan Pekan Ini
KRYA Amankan Kontrak Rp240 Miliar untuk Pasok 10.000 Motor Listrik
Lebih dari Seribu Relawan BUMN Bergerak, Bantuan Masif Dikirim ke Aceh